Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Travel

Sragen Jateng Punya Wisata Berlatar Belakang Gunung Lawu, 30 Menit dari Pusat Kota

Sragen memiliki wisata alam yang menarik. Ini adalah Waduk Gebyar atau juga dikenal dengan Waduk Bayat. 

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Waduk Gebyar, di Desa Jambeyan, Kemacatam Sambirejo, Kabupaten Sragen berlatar belakang Gunung Lawu, Jumat (12/7/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Anda bosan dengan wisata di perkotaan?

Coba salah satu wisata di Sragen ini. 

Lokasinya ada di Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.

Tempat ini adalah Waduk Gebyar atau juga dikenal dengan Waduk Bayat. 

Bila ingin menuju lokasi ini, bisa melalui kawasan perkotaan atau pusat Kota Sragen

Tentang Waduk Gebyar: 

  • 18 kilometer dari pusat Kota Sragen
  • Estimasi jarak tempuh 30 menit
  • Bisa dilalui motor dan mobil 

Suasana:

  • Melintasi hiruk-pikuk perkotaan Sragen
  • Setelah memasuki Kecamatan Sambirejo akan disuguhi suasana pedesaan yang sunyi dan tenang
  • Di kanan kiri jalan masih terbentang sawah luas dengan pemandangan jajaran perbukitan
  • Masuk Desa Jambeyan, jalanan mulai naik turun khas pegunungan, sesekali menemui jalanan menikung
  • Ketika hendak sampai di Waduk Bayat, harus ekstra hati-hati, karena jalan cukup menanjak
  • Ketika sudah melewati jalan menanjak itu, akan langsung disuguhkan hamparan Waduk Gebyar yang dikelilingi area perbukitan
  • Cuaca di Waduk Gebyar sejuk karena berada di area pegunungan
  • Waduk Gebyar disebut cocok untuk pecinta fotografi
Lokasi Waduk Gebyar, di Desa Jambeyan, Kabupaten Sragen.
Lokasi Waduk Gebyar, di Desa Jambeyan, Kabupaten Sragen. (TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari)

Salah seorang warga Desa Jambeyan, Sugiyono menyarankan apabila ingin menyaksikan pemandangan terbaik, lebih baik datang saat pagi hari.

Karena perbukitan di sekitar perbukitan akan nampak kekungingan, tersiram sinar matahari pagi.

Selain itu, pada pagi hari, juga terlihat megahnya Gunung Lawu.

Baca juga: Tak Kantongi AMDAL-PBG, Muncul Desakan Pemberhentian Sementara Pembangunan Pabrik Tekstil di Sragen

"Pemandangannya lebih bagus pas pagi hari, jadi datangnya memang harus pagi-pagi," katanya saat ditemui TribunSolo.com.

Waduk Gebyar ini juga dikenal sebagai Waduk Cinta karena bentuknya menyerupai lambang cinta.

"Kalau sebelumnya belum menyadari bentuknya cinta, dulu pas masih banyak pohon karet saya coba eksplore, ternyata bentuknya cinta," jelasnya.

Saat sore hari, ada beberapa warga yang datang ke Waduk Gebyar untuk sekadar bersantai, atau mengambil foto untuk diunggah ke media sosial.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved