Meninggal dalam Bus Menuju Jakarta

Perjalanan Terakhir Jumino, Meninggal dalam Bus Menuju Jakarta, Terungkap di Karanggede Boyolali

Tak ada yang menyangka, perjalanan yang Jumino tempuh menuju Jakarta justru menjadi perjalanan terakhirnya.

Istimewa
MENINGGAL DALAM BUS - Kursi bus sleeper jurusan Jakarta dari Sragen tempat Jumino ditemukan tak bernyawa. Seorang penumpang bernama Jumino (43), warga Kembangan Utara, Jakarta Barat, ditemukan tak lagi bernyawa di kursi sleeper A-1.Terungkapnya kasus itu saat bus berhenti di agen bus Dukuh Kebonan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Senin (4/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Senin (4/8/2025) sore, langit Karanggede mendung.

Lalu lintas di sekitar agen bus Dukuh Kebonan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali tampak seperti biasa—lalu-lalang kendaraan, suara kenek memanggil penumpang, dan deru mesin yang tak pernah benar-benar berhenti.

Namun di tengah rutinitas itu, sebuah bus jurusan Jakarta dari Sragen mendadak terhenti lebih lama dari biasanya.

Di dalamnya, seorang penumpang bernama Jumino (43), warga Kembangan Utara, Jakarta Barat, ditemukan tak lagi bernyawa.

Tak ada yang menyangka, perjalanan yang ia tempuh menuju Jakarta justru menjadi perjalanan terakhirnya.

MENINGGAL DALAM BUS - Bus jurusan Jakarta dari Sragen berhenti di agen bus Karanggede, Boyolali
MENINGGAL DALAM BUS - Bus jurusan Jakarta dari Sragen saat berhenti di agen bus Dukuh Kebonan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Senin (4/8/2025). Seorang penumpang bernama Jumino (43), warga Kembangan Utara, Jakarta Barat, ditemukan tak lagi bernyawa di kursi sleeper A-1.

Sebelum kejadian, sekitar pukul 15.30 WIB, bus bernomor polisi B-7198-SGA sempat berhenti di agen bus untuk menaikkan penumpang.

Saat itu, Jumino turun sebentar membeli sesuatu, kemudian kembali ke dalam dan duduk di kursi sleeper A-1.

Beberapa menit berselang, ia tak lagi merespons panggilan kru bus. Kenek bus, Triyanto (27), yang pertama menyadari kejanggalan tersebut.

“Awalnya beliau duduk seperti biasa, tapi beberapa menit kemudian terlihat tidak bergerak dan tidak merespons saat kami coba bangunkan,” ujarnya, Selasa (5/8/2025).

Rasa panik segera menyergap. Bersama sopir, Triyanto membawa Jumino ke RS Sisma Medika Karanggede.

Baca juga: Korupsi Rp1,9 M di Puskesmas Kemusu Boyolali : Putri Wajib Ganti Rugi Rp1,248 M atau Hartanya Disita

Namun upaya itu tak membuahkan hasil—tim medis menyatakan Jumino telah meninggal dunia.

Kapolsek Karanggede, AKP S. Widodo, memastikan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari tubuh korban.

"Kami langsung mendatangi TKP, memeriksa kondisi korban di rumah sakit, mencatat keterangan saksi, dan berkoordinasi dengan pihak keluarga. Seluruh proses berjalan lancar dan kondusif," jelasnya.

Dugaan sementara, Jumino meninggal akibat serangan jantung.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved