Paguyuban Kawula Budaya Nusantara Tuntut Kelangsungan Keraton, Begini Tanggapan Wali Kota Solo

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, menanggapi aksi masyarakat di Halaman Balai Kota Surakarta, pada Selasa (14/3/2017).

Aksi digelar oleh Paguyuban Kawula Budaya Nusantara menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta berperan aktif dalam konflik Keraton Kasunanan Surakarta yang tak kunjung usai.

Rudy, sapaan akrab Wali Kota Solo, mengatakan, peran Pemkot sudah dilakukan sesuai perintah Pemerintah Pusat yang menginginkan Paku Buwono (PB) XIII dapat "Jumenengan" sebagai Raja Keraton Kasunanan Surakarta.

"Pemkot sudah memfasilitasi pembentukan tim pembantu pemerintahan PB XIII, Tim Lima, beberapa waktu lalu," jelasnya.

Dalam pelantikan Tim Lima, hadir mulai dari Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Subagyo HS, Wali Kota Solo, Kapolda Jawa Tengah, Pangdam, Kapolres Solo diwakili Wakapolres, Danrem, dan Muspida lainnya.

"Kami menyaksikan sumpah prasetya Tim Lima yang disusun oleh PB XIII," ungkapnya.

Dikatakan Rudy, Tim Lima dibentuk juga untuk menyelesaikan permasahan di dalam keraton.

"Ada desakan kawula alit pada aksi tadi pagi, mestinya persoalan internal diselesaikan internal," katanya.

"Namun sebagaimana keraton harus ada rajanya, sesuai yang ditetapkan adalah Sinuhun PB XIII Hangabehi," imbuhnya.

Atas inisiatif Pemerintah Pusat, pihaknya akan berkoordinasi dengan Muspida untuk membantu kinerja Tim Lima.

"Tim Lima selanjutnya akan melangkah untuk membongkar isolasi Sinuhun (PB XIII) dan kedua mengupayakan jumenengan (peringatan naik tahta) Sinuhun PB XIII," tandasnya.(*)