Desain Andesit Jl Jenderal Sudirman Solo tak Terkait Simbol Agama

Penulis: Imam Saputro
Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pekerja melakukan perbaikan di Jl Jenderal Sudirman Solo.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota Solo melakukan perbaikan andesit di sekitar Tugu Pemandengan Solo.

Namun Pemkot Solo menegaskan melakukan perbaikan bukan karena desain yang mirip dengan salib.

"Perbaikan itu bukan karena mirip salib, tapi karena ada beton yang pecah," kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Surakarta, Arif Nurhadi, Rabu (16/1/2019).

Ia mengatakan saat pembukaan jalan, masih ada beton yang belum cukup sehingga ada kerusakan di beberapa titik.

"Waktu pembukaan kan mepet Natal, jadi ada yang pecah, tidak masalah, ini masih masa pemeliharaan oleh kontraktor," katanya.

Namun ia menggarisbawahi jika perbaikan dilakukan di titik yang rusak bukan mengubah desain.

"Desain itu melambangkan delapan arah mata angin, bukan salib," kata Arif.

Pemerintah Kota Solo menegaskan desain batu andesit di kawasan Jl Jenderal Sudirman Solo tidak ada unsur SARA (Suku, Agama dan Ras) di dalamnya.

"Kalau kemarin di media sosial ada yang bilang mirip salib, itu tidak benar, karena itu melambangkan 8 penjuru mata angin," kata Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, didampingi Forkominda, Ketua MUI Solo, Ketua FKUB dan Budayawan di Balai Kota Solo, Rabu (16/1/2019).

Pemkot Solo Tegaskan Penataan Koridor Jl Jenderal Sudirman tak Ada Unsur SARA

"Kemudian garis merah panjang ke selatan itu adalah garis pemisah jalan, itu nanti menyambung sampai bundaran Gladag," imbuhnya.

Wawali meminta agar desain tersebut dilihat secara keseluruhan.

"Jadi jangan sepotong-sepotong, penataan juga belum selesai, "kata dia.

Ia menyatakan jika itu dianggap gambar salib, maka umat Nasrani yang akan marah.

"Salib kan lambang sakral, masa ditaruh jalan, jadi itu bukanlah salib, "kata dia.

Sebelumnya beredar di media sosial, foto Jl Jenderal Sudirman Solo di depan Balai Kota Solo yang jadi bahan perbincangan warganet karena dianggap menyerupai lambang salib. (*)

Berita Terkini