TRIBUNSOLO.COM - Ustaz Yusuf Mansur membeberkan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengajak guru ngajinya yang bernama KH Abdul Karim ibadah umrah ke Tanah Suci.
Seperti diketahui, di masa tenang Pemilu 2019, Jokowi didampingi Ibu Negara, Iriana Jokowi, memilih menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci, Senin (15/4/2019).
Dua putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, ikut dalam ibadah tersebut.
"Pada kesempatan itu, Presiden, Ibu Iriana dan rombongan terbatas berkesempatan masuk ke dalam Kakbah," demikian informasi yang diterima dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
• Selesai Ibadah Umrah, Jokowi dan Rombongan Bertolak ke Madinah
Dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, setelah masuk ke dalam Kakbah, Presiden bersama rombongan melakukan tawaf yang kemudian dilanjutkan dengan salat Subuh berjamaah di depan multazam.
Setelah salat, Presiden bersama rombongan melaksanakan sai.
Mengakhiri ibadah umrah, Presiden dan rombongan melakukan tahalul pada pukul 06.37 waktu setempat.
Momen Jokowi dan keluarga ibadah ke Tanah Suci pun diunggah oleh Ustaz Yusuf Mansur.
• Presiden Jokowi dan Keluarga Berkesempatan Masuk Kabah saat Umrah
Antara lain ia mengunggah foto dan video saat Jokowi bertemu Raja Salman di Arab Saudi.
Yusuf Mansur juga mengajak orang-orang yang melihat foto Jokowi beribadah ke Tanah Suci ikut berselawat.
Gunanya menurut Ustaz Yusuf Mansur, agar ketularan menjadi pemimpin negeri dan bisa disegerakan ke Tanah Suci.
"Shalawatin bener foto2 ini. Spy bs jd orang besar, dan diizinkan Allah bermanfaat besar.
Atau minimal, bisa ke tanah suci, dan nyium hajar aswad dengan leluasa," tulis Yusuf Mansur lewat akun Instagram @yusufmansurnew, Senin (15/4/2019).
Ia sempat bicara sedikit soal Gus Karim, guru ngaji Jokowi.
"Gus Karim, guru ngajinya Presiden sejak sebelum jd walikota, diajak ke Tanah Suci.
Yaa Allah.
Berkahnya jd guru ngaji, saat ada anak muridnya yang jd orang besar.
Yuk. Shalawat," tulis Yusuf Mansur.
Tentang sosok Gus Karim, dari rangkuman TribunSolo.com, ia merupakan salah satu sosok yang kerap diajak Jokowi berkonsultasi soal agama.
Mengutip nu.or.id yang ditulis Ajie Najmuddin/Anam (link), Gus Karim adalah pengasuh Pesantren Al-Qur’aniyy Solo.
Gus Karim memang dekat dengan Jokowi sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Saat pertama kali menyalonkan diri sebagai presiden pada 2014 lalu, Gus Karim merupakan sosok yang didatangi Jokowi untuk dimintai pendapat.
Jokowi juga waktu itu diberitakan sempat bertanya soal wiridan kepada Gus Karim.
“Sesaat sebelum pengambilan nomor urut, Jokowi sempat bertanya melalui SMS kepada saya, tentang wiridan apa yang perlu dibaca,” kata Gus Karim yang pernah menjadi ketua tanfidziyah PCNU Kota Solo.
“Gus, apakah wiridannya itu perlu dibaca? Saya jawab, ya perlu dibaca wiridan itu,” kata Gus Karim tanpa menyebut wirid apa yang diijazahkannya ke Jokowi.
Saking dekatnya dengan Jokowi, Gus Karim juga mempunyai kebiasaan memanggil Jokowi yakni Pak Wali.
Sementara itu, kata Gus Karim, Jokowi itu punya tiga nama panggilan.
“Pertama yoqowiyu, ini panggilan dari mereka yang terlalu mengidolakan."
"Adapula yang memanggilnya dengan biasa Jokowi, seperti saya. Lain lagi dengan yang tidak senang, memanggilnya dengan jo kui (jangan yang itu).”
Menurut Gus Karim lagi, Jokowi juga ikut andil dalam membesarkan jamaah selawat di Solo bersama Jamaah Muji Rosul (Jamuro).
“Saat Jokowi naik, mulai saat itulah Jamuro naik"
"Akhirnya kami pun meminta Jokowi untuk menjadi penasihat Jamuro,” ungkapnya.
Berkat andil Jokowi pula, jemaah Jamuro kini meningkat hingga ribuan orang.
(*)