Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sepanjang tahun 2019 hongga Juni ini, jumlah kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sukoharjo tercatat mencapai 248 kasus.
Bahkan, dari 248 kasus tersebut, tercatat ada lima orang meninggal dunia karena DBD.
Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, dr. Yunia Wahdiyati pada tahun lalu DDK Sukoharjo hanya mencatat 35 kasus DBD.
Untuk mencegah semakin bertambahnya korban DBD, DKK Sukoharjo menyiapkan 7 langkah antisipasi penyebaran virus DBD.
"Kami DKK bekerjabsama dengan Puskesmas sebagaibkepanjangan tangan kami untuk melakukan upaya pencegahan DBD," katanya dengan TribunSolo.com, rabu(19/6/2019).
1. Apabila ada laporan kasus (KDRS) dari satu wilayah, makan akan dilakukan PE (Penyelidikan Epidemiologi).
Dilihat seberapa ABJ (angka bebas jentiknya) dan yang rendah, dan banyak terjadi di mana.
2. Dilakukan penyuluhan tentang DBD, serta penanganan dan pencegahannya kepada masyarakat
3. Dilakukan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bersama masyarakat dan kader, serta dikampanyekan.
4. Mendorong G1R1J (Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik), masing-masing rumah memiliki salah satu anggota keluarga, yang bertugas memantau jentik nyamuk.
Dan memastikan jika dirumahnya zero jentik nyamuk.
4. Mendorong masyarakat mendapatkan pertolongan kesehatan ke faskes bila ada kasus DBD.
5. Mendorong faskes untuk mereview tata laksana DBD.
6. Mendorong masyarakat untuk berbudaya PSN.
7. Apabila di satu wilayah terdapat kasus dan memenuhi kriteria fogging, maka akan dilakukan fogging.
Dia menghimbau kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan lingkungan sekitarnya, terlebih pada tempat potensi sarang nyamuk dan pekermbang biakannya. (*)