Kemesraan Palsu Aulia Kesuma untuk Pupung Sadili, Ajak Hubungan Intim Sebelum Dibekap Sampai Tewas

Editor: Aji Bramastra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pupung Sadili saat menikah dengan Aulia Kesuma. Istri mudanya itu akhirnya membunuh Pupung dan anaknya, Adi Pradana.

TRIBUNSOLO.COM - Aulia Kesuma, otak pembunuhan sadis terhadap suaminya sendiri, Pupung Sadili, dan anak tirinya, Adi Pradana, sudah menyiapkan segala rencana pembunuhan yang menggegerkan itu.

Aulia Kesuma pun bisa bersikap santai, sehingga suaminya tak curiga bahwa istri mudanya itu, punya rencana jahat.

Untuk membuat suaminya tak curiga, Aulia Kesuma sudah menyiapkan skenario dengan matang.

Salah satunya, tetap mengajak suaminya dengan rutinitas selaiknya suami istri, yakni berhubungan intim.

Ya, sebelum dibunuh, Pupung Sadili (54) diduga sama sekali tak curiga terhadap tingkah istrinya Aulia Kesuma alias AK yang sudah bulat berniat membunuhnya.

Aulia Kesuma atau AK di Mapolres Sukabumi (Dokumentasi Polres Sukabumi)

Padahal di hari terakhir mereka bertemu itu, Aulia sudah membawa pembunuh bayaran yang disembunyikan di garasi rumah Pupung di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Saat bertemu Pupung di hari penghabisan itu, Aulia Kesuma membawa jus.

Oleh-oleh jus itu dia beli dalam perjalanan saat menjemput para pembunuh bayaran di kawasan Kalibata.

Jus itu merupakan jus campuran timun dan jeruk yang dibeli dalam bentuk sachet.

TERUNGKAP! Pekerjaan Aulia Kesuma hingga Sanggup Bayar Algojo Rp 500 Juta Bunuh Suami dan Anak Tiri (Kolase Tribun Timur)

Selain itu, jus tersebut juga diberi lima butir obat tidur berdosis tinggi yang sebelumnya dihaluskan menjadi serbuk.

"Sampai di rumah tanpa ada perasaan apa-apa, tersangka bertemu dengan suaminya, ngobrol-ngobrol. Obat tidur tadi dihaluskan jadi bubuk dan kemudian dimasukan ke dalam jus milik suaminya," terang Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.

Pada saat meminum jus itu, Pupung Sadili sempat merasa aneh dengan jus yang dia minum.

Sebab, Pupung mengeluhkan rasa jus yang agak pahit, tidak seperti biasanya.

Aulia Kesuma dan suaminya, Edi Candra Purnama atau Pupung Sadili. AK tega menghabisi Pupung dan anak tirinya (facebook@pupungsadili) ((facebook@pupungsadili))

"Pada saat meminum, Edi bertanya kenapa jus ini agak sedikit pahit tidak seperti biasanya, dijawab oleh AK bahwa jus itu dicampur dengan sayur-sayuran sehingga agak pahit. Tanpa ada curiga, jus itu dihabiskan (diminum) saat itu juga," cerita Nasriadi.

AKBP Nasriadi menjelaskan bahwa Aulia Kesuma kemudian mengajak suaminya itu masuk ke kamar untuk melakukan hubungan intim.

"Sebelum melakukan hubungan suami istri itu, Edi Chandra sudah meminum jus tersebut, minumnya di ruang tamu sebelum masuk ke kamar," kata Nasriadi.

Setelah melakukan hubungan suami istri, Pupung Purnama melakukan Yoga seperti kebiasaannya sebelum tidur.

Namun, karena efek dari obat tidur, korban tertidur di lantai dengan posisi terlentang.

"AK memastikan Edi apakah tidur pulas apa belum. Setelah diyakini pulas, sekitar pukul 21.30 WIB, AK memanggil si SG sama AG (eksekutor) untuk masuk ke ruangan tersebut,"

"Nah di situ lah dilakukan eksekusi terhadap Edi Chandra dengan cara dibekap dengan handuk yang sudah dibauri dengan alkohol, tangan dipegang dan sebagainya sampai diyakini korban meninggal dunia," kata Nasriadi.

Pupung pun akhirnya dibunuh oleh para eksekutor saat terlelap tidur setelah terkena efek obat itu.

Jawaban Aulia Kesuma yang Bikin Tetangga Curiga, Ditanya Dimana Suaminya Malah Jawab Seperti ini

Pesan WhatsApp Terakhir Aulia Kesuma ke Suaminya, Jadi Skenario Licik Tutupi Pembunuhan Sadis

Bawa Balita Jemput Pembunuh

Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil minibus Toyota Calya hitam bernopol B 2983 SZH di pinggir Jalan Cidahu - Parakansalak, Kampung Bondol, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi ditemukan terbakar, Minggu (25/8/2019) siang.

Di dalam mobil tersebut ditemukan dua jasad yang terpanggang korban pembunuhan yakni ayah dan anak bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M. Adi Pradana alias Dana (23).

Dibalik pembakaran mobil berisi dua jenazah ini, polisi menangkap otak pelakunya yakni wanita berinisial AK (35) yang tak lain merupakan istri dan ibu tiri korban.

"Motifnya adalah tersangka saudari AK menyewa 4 eksekutor untuk membunuh suaminya Edi Candra dan anak tirinya Dana karena masalah rumah tangga dan hutang puitang," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi.

Aulia Kesuma alias AK (35) rupanya mengajak balitanya saat mengeksekusi Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili.

Balita tersebut merupakan buah hati hasil pernikahan Aulia Kesuma dan Pupung Sadili.

Aulia Kesuma diketahui sebagai otak pembunuhan sadis terhadap suaminya Pupung Sadili dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (24)

Tak hanya itu, rupanya Dana sempat berduel dengan pelaku suruhan ibu tirinya sebelum tewas dibunuh dan dibakar di dalam mobil.

Seperti diketahui, jasad Pupung Sadili dan putranya M Adi Pradana alias Dana ditemukan dalam kondisi terpanggang di dalam mobi di kawasan Cidahu, Sukabumi.

Kedua korban sengaja dibakar oleh pelaku untuk menghilangkan jejaknya.

Polres Sukabumi mengungkap fakta baru kasus pembunuhan ayah dan anak yang jasadnya dibakar di Cidahu Sukabumi.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menuturkan, jika Aulia Kesuma alias AK sempat mengajak balitanya berinisial R yang masih berusia 4 tahun.

AKBP Nasriadi menuturkan, Aulia Kesuma menjemput 4 orang pembunuh bayaran yang disewanya untuk menghabisi nyawa Pupung Sadili dan Dana.

Empat orang eksekutor berkumpul di salah satu apartemen di Kalibata untuk menggelar rencana pembunuhan tersebut.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menjelaskan bahwa saat itu AK menjemput para eksekutor sambil membawa balita umur 4 tahun hasil pernikahan dengan Edi Chandra pada 23 Agustus 2019.

"Kemudian berangkat ke Lebak Bulus ke rumahnya menggunakan mobil milik pribadi tersangka AK Cayla hitam disopiri AK, di sebelahnya ada pembantunya dan anaknya R," terang Nasriadi dalam jumpa pers di Mapolres Sukabumi, Rabu (28/8/2019).

Agar balita yang merupakam anak dari Aulia Kesuma ini tidak tahu siapa yang dijemput, Aulia Kesuma mencoba membatasi pandangan buah hatinya itu ke bagian kursi belakang mobil.

"Supaya agar anaknya tidak tahu, jok tengahnya dilipat sehingga menutupi pandangan ke belakang dan di belakang sudah ada 4 orang yang akan melakukan eksekusi itu yaitu SG, AG, RD dan AV," ujarnya.

Saat tiba di rumah, balitanya dibawa oleh AK bersama pengasuhnya ke sebuah kamar di bagian belakang rumah dan dibiarkan dikunci.

"AK membawa pembantunya dan anaknya ke tempat tidur di belakang dan dikunci dari luar. Mereka disiapkan susu supaya mereka tidur di situ," kata Nasriadi.

Dimalam harinya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23) dibunuh oleh pelaku.

Korban Dibunuh setelah meminum jus yang berisi campuran obat tidur.

Korban Pupung Sadili, kata AKBP Nasriadi, dibunuh dengan cara dibekap menggunakan handuk yang diberi alkohol saat tertidur pulas oleh kedua eksekutor.

Sedangkan Dana dibunuh bersama-sama oleh AK, anaknya KL yang baru datang setelah Edi Chandra terbunuh dan dua eksekutor.

"AG dan SG setelah itu bersama KL dan AK mereka berempat melakukan eksekusi terhadap Dana. Saat itu karena obat tidur kurang berpengaruh, Dana sempat melakukan perlawanan dan sempat teriak minta tolong dan disitu lah dilakukan pembunuhan dengan cara mengikat, mencekik dan sebagainya," kata Nasriadi.

Utang Rp 10 Miliar

Otak pelaku Aulia Kesuma alias AK (35) nekat membunuh suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (24) karena masalah utang piutang.

Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi menjelaskan bahwa utang yang menjerat otak pelaku ini mencapai Rp 10 Miliar.

"Di bank A tersangka punya utang Rp 7 miliar, di bank B tersangka memiliki utang Rp 2,5 miliar dan tersangka juga memiliki utang kartu kredit sebanyak Rp 500 juta. Sehingga total utang si tersangka ini adalah Rp 10 miliar," kata Nasriadi dalam jumpa pers di Mapolres Sukabumi, Rabu (28/8/2019).

Utang yang begitu besar ini membuat tersangka AK tertekan.

Kemudian AK merayu suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili untuk menjual salah satu rumahnya yang disewakan menjadi tempat pencucian kendaraan.

Tim Puslabfor Mabes Polri melakukan olah TPK dibangkai mobil terbakar Selasa (27/8/2019) (istimewa)
Namun sang suami tidak setuju sehingga AK pun merasa sakit hati.

Selain itu, motif lainnya adalah ketidak cocokan dalam rumah tangga antara tersangka dengan suaminya, Pupung Sadili terkait status anak.

Kondisi ini membuat tersangka harus tinggal terpisah dengan kedua anak kandungnya.

"Jadi dua motif inilah yang membuat tersangka ingin melakukan pembunuhan berencana terhadap suami dan anak tirinya," kata Nasriadi.

Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil minibus Toyota Calya hitam bernopol B 2983 SZH di pinggir Jalan Cidahu - Parakansalak, Kampung Bondol, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi ditemukan terbakar, Minggu (25/8/2019) siang.

Di dalam mobil tersebut ditemukan dua jasad yang terpanggang korban pembunuhan yakni ayah dan anak bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M. Adi Pradana alias Dana (23).

Dibalik pembakaran mobil berisi dua jenazah ini, polisi menangkap otak pelakunya yakni wanita berinisial AK (35) yang tak lain merupakan istri dan ibu tiri korban.

"Motifnya adalah tersangka saudari AK menyewa 4 eksekutor untuk membunuh suaminya Edi Candra dan anak tirinya Dana karena masalah rumah tangga dan hutang puitang," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Jawaban Aulia Kesuma Saat Pupung Sadili Curiga Jus Campur Obat Tidur, Suaminya Langsung Percaya

Berita Terkini