TRIBUNSOLO.COM - Aulia Kesuma, otak pembunuhan suami dan anak tirinya, Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana, membuat pengakuan baru.
Sebelumnya, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, Aulia Kesuma terlilit utang senilai Rp 10 miliar rupiah.
Rinciannya, utang Rp 7 miliar di salah satu bank atas nama pelaku, Rp 2,5 miliar atas nama AK, dan utang kartu kredit Rp 500 juta.
• Kemesraan Palsu Aulia Kesuma untuk Pupung Sadili, Ajak Hubungan Intim Sebelum Dibekap Sampai Tewas
• Dendam Kesumat Putra Aulia Kesuma yang Bunuh M Adi Pradana, Dulu Pernah Merasa Diusir
"Jadi sekitar Rp 10 M," kata Nasriadi, seperti dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (29/8/2019).
Alasan meminjam uang dengan niat menggagas sejumlah usaha, salah satunya seperti rumah makan.
Menurut AKBP Nasriadi menyebut, bisnis tersebut ternyata gagal total.
Tapi, Aulia Kesuma ternyata membantah hal tersebut.
Sambil menangis terisak, Aulia Kesuma mengaku, adalah Pupung Sadili yang berutang Rp10 miliar itu.
Mulanya Aulia Kesuma mengaku beberapa bulan sebelum menghabisi nyawa Pupung Sadili dan M Adi Pradana, dia mengangsur bunga utang tersebut menggunakan kartu kredit.
Ia bahkan sampai menggadaikan mobil sang anak dan meminjam uang ke kakaknya demi membayar bunga ke bank.
Ia mengaku melakukan hal tersebut demi rumah yang ia jaminkan di bank tidak disita.
"Sedangkan beberapa bulan terakhir aja saya bayar bunga banknya pake kartu kredit saya, pakai mobil anak saya yang digadein," kata Aulia Kesuma sambil menangis terisak dikutip TribunJakarta.com dari Kompas, pada Selasa (3/9/2019).
"Terus saya pinjem sama kakak saya buat bayar bungannya, supanya jangan sampai rumah itu tergadai," tambahnya.
Ia lantas menjelaskan, meski utang tersebut didaftarkan atas namanya, namun uang yang dipinjam dari bank itu digunakan oleh Pupung Sadili.
Aulia Kesuma menjelaskan Pupung Sadili meminjam atas nama dirinya, karena pria pemimpin dan pendiri perkumpulan bumi datar itu sudah masuk ke dalam catatan hitam bank-bank di Indonesia.
"Utangnya itu atas nama saya, karena Pak Edi itu tidak bisa mengajukan bank karena nama Pak Edi sudah diblack list di bank," kata Aulia Kesuma menangis.
Cek Kejiwaan
Otak pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana, Aulia Kesuma alias AK (45) akan menjalani pemeriksaan kejiwaan atau psikologi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Aulia Kesuma diketahui menyewa empat pembunuh bayaran demi menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.
Tak cuma itu, dibantu sang anak kandung KV(25), Aulia Kesuma membakar jasad Pupung Sadili dan M Adi Pradana di dalam mobil, di Cidahu, Sukabumi.
Di depan polisi, Aulia Kesuma mengaku tega membunuh Pupung Sadili dan M Adi Pradana, karena tertekan terlilit hutang.
Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi mengatakan, nilai utang Aulia Kesuma mencapai Rp 10 miliar.
Sedangkan setiap bulan, Aulia Kesuma harus membayar cicilan sebanyak Rp 200 juta.
Namun menurut Argo Yuwono saat diinterogasi lebih dalam, Aulia Kesuma bersikap tak terduga.
Argo Yuwono menjelaskan Aulia Kesuma memberikan keterangan yang tak konsisten pada polisi.
Argo Yuwono mengatakan bahwa pihaknya akan mencocokkan keterangan tersangka lainnya.
"Keterangan AK tidak konsisten. Keterangan semua tersangka, kita akan padukan termasuk tersangka eksekutor, A dan S, anaknya Aulia Kesuma (KV). Semua keterangan (tersangka) enggak langsung kita percaya," ujar Argo Yuwono dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, Minggu (1/9/2019).
Akibatnya, Polda Metro Jaya akan menyelidiki psikologi Aulia Kesuma.
"Ya nanti tentunya kalau memang dibutuhkan penyidik, akan kita lakukan ya (pemeriksaan psikologi AK)," ujar Argo Yuwono.
Kakak Pupung Sadili Geram Dengar Pengakuan Aulia Kesuma
Keluarga korban dibuat geram dengan pengakuan tersangka Aulia Kesuma alias AK yang merupakan otak pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan putranya M Adi Pradana.
Lantas, kakak kandung Pupung Sadili pun buka suara terkait sifat korban dan juga Aulia Kesuma.
Seperti diketahui, korban Pupung Sadili dan Putranya Dana diketahui tewas dibunuh oleh pembunuh bayaran suruhan istri mudanya Aulia Kesuma.
Jasad Pupung Sadili dan putranya Dana ditemukan dalam kondisi terpanggang di dalam mobil dikawasan Cidahu, Sukabumi beberapa waktu lalu.
Jasad Pupung Sadili dan Dana pada Jumat (30/8/2019) kemarin dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Sebelum dimakamkan, jenazah Pupung Sadili dan putranya sempat beberapa hari berada di kamar jenazah Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta.
Hal itu dilakukan untuk melakukan identifikasi kedua jasad ayah dan anak itu untuk melengkapi proses penyeilidikan kasus pembunuhan tersebut.
Keluarga pun tak kuasa menahan tangis saat tim forensik RS Polri Kramat jati menyerahkan jenazah Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana.
Dari hasil penyelidikan polisi, korban terlebih dahulu dibunuh lalu jasadnya dibakar di dalam mobil oleh pelaku untuk menghilangkan jejaknya.
Setelah ditangkap, tersangka Aulia Kesuma membuat pengakuan yang cukup mengejutkan.
Sebelumnya kepada polisi Aulia Kesuma mengaku sempat diancam akan dibunuh oleh Pupung Sadili.
Hal ini terjadi karena Aulia Kesuma ngotot akan menjual rumah milik Pupung Sadili untuk menutupi utangnya di Bank.
Istri pertama Pupung dan ibu kandung Dana, di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019). (TribunJakarta/Annas Furqon Hakim)
Aulia Keusma mengaku memiliki utang sekitar Rp 10 miliar di bank dan di kartu kredit.
Mengutip Tribunnews.com, Kakak kandung Pupung Sadili atau Edi Chandra Purnama yakni Asoka Wardana marah besar mendengar pengakuan istri muda Pupung Sadili.
Kakak tertua Pupung Sadili ini pun mengungkapkan sifat asli almarhum Pupung sebenarnya.
Menurut Asoka Wardana, Pupung Sadili merupakan sosok pria yang baik, sederhana, tapi juga naif jika menyangkut perempuan.
"Almarhum (Edi) tak pernah melakukan KDRT sama sekali. Maka itu, banyak hal yang harus kami luruskan terkait almarhum.
Sedangkan anak Pupung, M Adi Pradana alias Dana merupakan orang yang punya dedikasi tinggi dan pintar," ungkapnya ketika ditemui di pemakaman sang adik di TPU Jeruk Purut, Cilandak Barat.
Tak hanya meluruskan isu KDRT yang dikatakan Aulia Kesuma, ia berharap agar pihak berwajib memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku.
"Kita tunggu saja proses hukumnya seperti apa, kita tunggu hasilnya nanti seperti apa, dan kita ikuti alurnya. Semoga Tuhan membalas perbuatannya dengan baik," katanya.
Asoka Wardana juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang bersimpati dengan kasus pembunuhan adik dan keponakannya ini.
Banyaknya pelayat yang mengatar juga ia sebutkan sebagai bukti kalau mendiang Pupung Sadili dan Dana adalah orang yang baik.
"Semoga almarhum diberikan tempat di sisi Allah SWT dan kami yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan tawakal.
Kami mohon maafkan kedua almarhum dan bila ada sangkut paut dengan almarhum bisa berhubungan dengan kami selaku keluarga," tutupnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Akui Rp10 M Bukan Utangnya Tetapi Pupung Sadili, Aulia Kesuma Nangis: Dia Sudah Di-Black List Bank,