Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pengamat pesimis duet cucu proklamator Soekarno, Gusti Pangeran Haryo (GPH) Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara dengan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dapat terwujud.
Pengamat politik Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes mengatakan, duet Gibran - Paundra tidak mudah untuk diwujudkan, meskipun dalam politik semuanya serba mungkin.
Dikatakan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih berkeinginan kuat untuk mengusung pasangan calon dari internal partai.
"Karena PDI-P sebagai kursi mayoritas di sana, di Solo punya 30 dari 45 kursi," kata Arya kepada TribunSolo.com, Selasa (29/10/2019).
"PDI-P tentu ingin PDI-P dengan PDI-P, merah-merah, yang sekarang Purnomo-Teguh juga PDI-P dengan PDI-P," imbuhnya membebarkan.
Arya pun juga menyoroti faktor lain yang bisa membuat duet Gibran - Paundra sulit terwujud.
• BREAKING NEWS : Reaksi Gibran Diwacanakan Gandeng Cucu Bung Karno : Nanti Dulu, Saya Baru Dengar
• Relawan Sebut Gibran Ingin Wakilnya dari Kalangan Muda, Nama Cucu Soekarno Paundra Masuk Kategori?
"Dia gak mendaftar di PDI-P, dan apakah PDI-P mau memberikan ke Paundra atau tidak itu soal yang berbeda juga," ucap Arya.
"Bisa juga nanti PDI-P misalnya Gibran dicalonkan dengan salah satu wakilnya Teguh atau Purnomo," tambahnya.
Aryo menuturkan, itu menjadi hal yang jamak dilakukan partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.
"PDI-P memprioritaskan hasil aspirasi dari bawah, dari DPC, belum tentu juga (Paundra) diterima oleh PDI-P," tutur Arya.
• Paundra Tanya Apakah Ia Cocok Jadi Wakil Gibran di Pilkada Solo? Ini Pendapat Netizen
• Gerindra Lirik Cucu Soekarno Maju Pilkada Solo 2020, Pengamat Politik CSIS: Manuver yang Cantik
Arya menambahkan, itu akan menjadi tantangan besar bagi Gerindra untuk meyakinkan PDI-P untuk mewujudkan duet Gibran-Paundra.
"Tantangan Gerindra bagaimana dia meyakinkan PDI-P dan itu tidak mudah," kata Arya.
Predikat 'cucu Bung Karno dinilai Arya bukan modal yang cukup bagi Gerindra untuk meyakinkan PDI-P.
"Pertama, ini bukan soal cucu Bung Karno atau bukan, yang kedua, apakah dia maju sendiri suaraanya cukup atau enggak," tutur Arya.
"PDI-P sudah punya kesepakatan internal, ada nama Gibran, jadi bukan soal siapa dia, tapi soal karier politik tingkat lokal," imbuhnya. (*)