Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wabah virus Corona tidak menyurutkan minat masyarakat untuk tetap menggunakan layanan kereta api.
Meskipun baru-baru ini disebut transportasi publik berisiko tinggi menjadi tempat penularan virus dari Wuhan China itu.
Tak terkecuali bagi warga Solo Sutarno (46) yang setiap minggunya menggunakan layanan kereta api dari Stasiun Solo Balapan.
Ia biasa menggunakan itu untuk berangkat ke tempat kerjanya di daerah Cilacap, Jawa Tengah.
• Tak Terdampak Virus Corona, Rerata Penumpang Stasiun Solo Balapan Tetap 6 Ribu Orang Per Hari
Kereta Api Ranggajati menjadi satu diantara banyak relasi kereta pilihannya untuk berangkat ke daerah itu.
"Sering hampir tiap minggu pulang pergi, kebetulan ada tugas di Cilacap," tutur Sutarno kepada TribunSolo.com, Kamis (12/3/2020).
"Hari ini saya naik Kereta Api Ranggajati yang berangkat pukul 13.30 WIB," imbuhnya membeberkan.
• Cegah Virus Corona di Tempat Publik, Otoritas Stasiun Solo Balapan Dirikan Pos Kesehatan 24 Jam
Sutarno mengaku tidak takut untuk menggunakan layanan kereta api di tengah merebaknya virus Corona.
"Saya tidak takut, biasanya saya bawa masker, kalau tidak, ya sapu tangan seperti itu," aku dia.
• Potensi Sebaran Virus Corona Bisa Terjadi di Transportasi Publik, Begini Reaksi PT KAI Daop VI Jogja
"Kebiasaan saya tidak berubah, itu tidak merubah proses membentengi diri saya, yang penting itu selalu cuci tangan," tambahnya.
Sutarno mengatakan wabah virus Corona tidak memperngaruhi jumlah penumpang kereta api selama ini.
"Kalau menurut saya tidak ada pengaruhnya, saya lihat kereta api penuh semua selalu penuh," tutur dia.
"Tidak terlalu mempengaruhi, berdasar pengalaman saya tiap minggu pulang-pergi ke Cilacap selalu penuh," tandasnya. (*)