Laporan Wartawan TribunSolo.com,Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM,SOLO - Orang tua bocah yang membeli ular berbisa dari pedagang mainan keliling di Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo melaporkan kejadian itu pada Kepala Desa (Kades) setempat.
Orang Tua Bocah yang membeli ular tersebut, Kussian mengatakan, kejadian itu membuat resah warga Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, mereka merasa diteror.
"Kemarin saya sudah lapor Pak Lurah, warga geger dengan kejadian itu, mereka geli dan khawatir kejadian itu akan terulang," kata Kussian, Sabtu (11/4/2020).
• Viral di Medsos, Pedagang Mainan Keliling Jual Ular Berbisa Pada Bocah di Sukoharjo
• Tes Kepribadian: Hewan yang Pertama Kali Dilihat Bisa Ungkap Kepribadian Dirimu
Bahkan, sampai saat ini warga masih mencari penjual mainan yang menjual ular berbisa tersebut pada anak-anak.
Niat kussian mencari penjual tersebut hanya ingin meminta penjelasan mengapa ular berbisa bisa dijual ke anak kecil, ia ingin pengakuan maaf dan penjual mengakui kesalahannya.
Menurut dia, penjual mainan keliling tersebut memang sering berjualan di sekitaran kampungnya.
"Gak tega sebenarnya kalau dibawa ke kepolisian, dia cari duit juga, tapi kalau dia gak mengakui kesalahannya ya saya laporkan, barang bukti ularnya masih saya simpan," ujarnya.
"Dia sering jualan disini, sebelumnya gak ada kejadian aneh aneh, makanya saya cari maksudnya apa berbuat seperti itu disini," beber Kussian.
Sebelumnya, Postingan video ular berbisa yang dibeli anak-anak di Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo dari pedagang mainan keliling viral di Media Sosial (Medsos).
Dalam postingan itu disebutkan bahwa awalnya anak kecil yang membeli ular tersebut mengira bahwa ular yang dia beli adalah mainan.
Ular tersebut dibeli dengan harga Rp 5 ribu dari pedagang mainan keliling tersebut.
Setelah dicek dengan seksama, ternyata ular tersebut bukan ular mainan namun ular berbisa.
Disebutkan dalam posingan tersebut, warga sudah melakukan pencarian keliling Desa namun pedagang tersebut tidak ketemu.
Ciri-ciri pedagang tersebut menggunakan motor supra merah dan bawa bronjong hijau.
Mengkonfirmasi hal tersebut, TribunSolo.com menemui orang tua dari anak yang membeli ular tersebut, Kussian.
Kussian mengatakan, benar ada kejadian tersebut, itu bermula saat anaknya bermain dengan teman-temannya di perempatan Balai Desa Banaran, kebetulan saat itu ada penjual mainan yang menawarkan dagangannya pada anak Kussian.
Ular tersebut dikira adalah ular mainan, kemudian di beli oleh anaknya.
Anak kussian tak menyangka bahwa ular yang ia sangka mainan itu ternyata ular asli dan berbisa.
"Jadi pas main-main ada bapak bawa mainan bronjong," ujar Kussian saat ditemui Sabtu (11/4/2020).
"Ditawarin ular itu ke anak saya yang dikira ular mainan, namanya anak kecil gak tau itu ular hidup atau ular mati," tambahnya.
Oleh anak kussian ular itu dibeli dengan harga Rp 5 ribu rupiah.
Saat ia lihat, ular yang masih berada di bungkus plastik itu ternyata aktif bergerak dan ingin menyemburkan bisa.
Ia yang mengetahui ular tersebut hidup dan berbisa langsung mencari si penjual ular tersebut.
"Pas saya fitnes angkat berat, keponakan saya nyariin saya buat ngasih tau tentang ular itu," ujarnya
"Pas di tangan saya ularnya berbisa dan ingin mematuk, beruntung masih diplastikin, kalau tidak, yang tanggung jawab siapa," terang Kussian.
Hingga hari ini, Sabtu (11/4/2020) kussian masih mencari penjual ular tersebut yang biasanya berkeliling di kampung banaran.
"Langsung saya cariin itu yang jualan, sampai sekarang saya cari katanya pakai motor supra merah," tegasnya. (*)