Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Akibat pandemi Covid-19, setidaknya ada sekitar 700 orang di Kabupaten Sukoharjo yang kehilangan pekerjaan mereka.
Hal ini tak lepas dari lesu perputaran ekonomi, yang membuat sejumlah perusahaan melakukan PHK atau merumahkan karyawannya untuk menekan pengeluaran perusahaan.
Selain itu, beberapa sekor informal lainnya juga terpaksa mandek, karena tidak diizinkan beroperasi, seperti biro wisata.
• 3 PDP Boyolali Meninggal, Punya Riwayat Penyakit Jantung hingga Ginjal, Hasil Swab PCR Belum Keluar
Agar tetap mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sejumlah orang banting setir mencari usaha alternatif.
Saat ini, usaha alternatif yang tengah digandrungi masyarakat adalah bisnis online, atau menjadi reseller sebuah produk.
Seperti yang dilakukan Owner Hasta Tour Nguter, Bagas Pratomo (29), yang saat ini menjual tahu susu dan bandeng presto.
• Curhatan Kepala Disnaker Kota Solo, Belum Dapat Data Jumlah Kartu Pra Kerja karena Imbas Corona
Kepada TribunSolo.com, dia mengatakan sejak tanggal 14 Maret 2020 dia sudah tidak melayani perjalanan travel lagi.
"Terakhir itu saya memberangkatkan rombongan wisata ke Jogja tanggal 14 Maret, setelah itu job yang lain di cancel semua," katanya, Senin (4/5/2020).
"Karena ada aturan pemerintah juga, yang melarang adanya kegiatan tour untuk mencegah penyebaran virus corona ini," imbuhnya menjelaskan.
• Kantongi Identitas,Polisi Buru Pelaku Pembegalan yang Timpa Buruh PT Sritek Sukoharjo hingga Terluka
Agar tetap survive di tengah pandemi corona ini, dua banting setir menjual tahu susu dan bandeng presto yang ia jual secara online di berbagai media sosial yang dia punya.
"Saya berkecimpung di bidang travel sudah 4 tahun ini, dan jika dibandingkan dengan jualan ini pastinya omsetnya jauh berbeda," terangnya.
Warga Desa/Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo itu mengatakan, saat sepi-sepinya job travel, dia sebulan masih bisa mendapatkan omset Rp 5 juta.
• Update Positif Corona Solo Raya 4 Mei 2020, Sukoharjo Tertinggi 40 Kasus, Klaten Bertahan 0 Kematian
"Kalau jualan ini, dapat Rp 1 Juta sebulan itu udah alhamdulillah banget, karena untungnya kan beda juga," jelasnya.
"Tapi lumayan, masih bisa untuk dikasih ke anak istri," imbuhnya.
Selain Bagas, ada Agus Widanarko yang sebelumnya menjadi penyuluh narkoba, dan kini banting stir menjadi penjual online.
Danar, panggilan akrab Agus Widanarko menceritakan dirinya harus rela banting setir sebagai seorang penyuluh narkoba menjadi pedagang bumbu dapur dan sembako online.
• Mereka Bertahan Hidup di Tengah Corona, dari Penyedia Jasa Travel, Kini Jual Bandeng Presto Online
Danar menjelaskan, akibat pandemi corona ini tidak ada acara penyuluhan, atau undangan menjadi pembicara.
"Biasanya banyak mengisi di berbagai daerah dalam momen penyuluhan narkoba, tapi ini semua kegiatan off," papar dia, Jumat (1/5/2020).
Apalagi saat ini istrinya yang bekerja di mal juga dirumahkan terdampak corona.
Jadi, tidak ada pemasukan sama sekali untuk keluarga mereka.
Akhirnya, Danar meminta pendapat rekan-rekannya untuk solusi persoalan tersebut.
"Ada yang mengusulkan dagang dan saya cocok," jelas Danar.
Diputuskan untuk berdagang bumbu dapur, dan Sembako dan makanan beku dengan konsep superhero. (*)