Virus Corona

Apakah Ibu Hamil Dapat Menularkan Corona Kepada Janinnya? Begini Penjelasan Dokter dari IDI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi janin

TRIBUNSOLO.COM - Pandemi corona di Indonesia hingga kini belum juga berakhir.

Melihat potensi penularannya berbagai usia pun bisa memungkinkan tertular oleh virus baru ini.

Kisah Pasien Anak di Solo Sembuh dari Corona, di RS Lari-lari Seakan Sehat, Pulang Diantar Wali Kota

Lalu bagaimana potensi penularan pada bayi di dalam kandungan bila orang tua tertular virus corona?

Dikutip dari tayangan Kompas TV, Dokter Spesialis Paru, Dokter Hermawan Setiyanto, menjelaskan kemungkinan resiko penularannya.

"Memang sekarang banyak ibu hamil yang terinfeksi corona, jadi resikonya sebenarnya adalah ketika trimester pertama jika terinfeksi kan biasanya demam tinggi bisa menyebabkan bayinya beresiko kelainan atau kecacatan, atau juga bayinya lahir lebih cepat atau prematur"ujarnya.

"Lalu apakah si ibu bisa menularkan ke janinnya? jawabanya belum ada data mengenai hal itu, tapi ketika persalinan harus kita waspadai, karena ketika bersalin ibunya batuk-batuk bisa menulari si bayinya, tapi penularan di dalam kandungan belum ada data, tetap melalui droplet" tutup Hermawan.

Dari ungkapan dokter Hermawan lalu bagaimana cara mencegah penularan corona pada bayi?

Dikutip dari grid.id untuk mencegah paparan virus pada bayi dan anak, beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain.

- Membatasi kontak publik.

- Jika bayi digendong, arahkan wajahnya ke arah wajah penggendong yang dirasa sehat dari virus.

- Jika bayi berada di kereta dorong, pertimbangkan agar kereta tidak mengarah ke luar, melainkan pada orangtua atau pengasuh yang mendorong kereta.

Tutup kereta dengan plastik pelindung hujan dan balut bayi dengan selimut tipis, sehingga mereka tetap bisa bernapas dengan nyaman.

- Jika bayi ada di kursi bayi (car seat) di dalam mobil, bawalah kursi dengan penutup yang tetap memudahkannya bernapas.

Namun, lepas penutup ketika kursi sudah berada di dalam mobil.

- Cuci tangan sesampainya di rumah, sebelum kamu menyentuh bayi dan menggendongnya keluar dari kursi bayi atau kereta dorong.

- Cuci dot bayi sesering mungkin.

- Tidak perlu membawa bayi ikut serta ketika hendak ke luar rumah, jika memang memungkinkan.

Kronologi 2 Penumpang Pesawat Positif Corona Usai Mendarat, Sebelumnya Rapid Test Non-Reaktif

Apakah Bayi Perlu Menggunakan Masker untuk Mencegah Virus Corona?

Jawabanya bayi tidak dianjurkkan untuk pakai masker.

Perawat dan bidan tersertifikasi sekaligus penasihat utama Cleo, Rebekah Wheeler memberikan alasannya.

Dilansir Kompas.com, dia menyebut bahwa penutup wajah apa pun tidak boleh digunakan pada wajah anak-anak di bawah usia dua tahun.

Orang-orang yang mengalami kesulitan bernapas atau tidak sadarkan diri, atau orang yang tidak mampu melepas masker tanpa bantuan pun tak disarankan memakai masker.

Nah, untuk bayi, masker berisiko mengganggu proses pernapasannya.

Sama halnya seperti bayi tidak boleh dibaringkan dengan posisi tengkurap karena jalan nafas mereka dapat tersumbat dan mereka tidak bisa bangun tanpa bantuan.

"Masker tanpa sadar bisa membatasi oksigen yang masuk ke dalam tubuh bayi dan mereka tidak bisa melepasnya sendiri," kata Wheeler.

Kemudian, mengutip dari Action News Jax, bayi seharusnya tidak menggunakan masker di wajah mereka karena saluran udara mereka kecil, jadi sulit bernapas melalui mereka.

"Kita tahu bahwa ada sekelompok anak-anak yang tidak akan memakai masker dan siapa pun yang berusia di bawah 2 tahun," kata Dr. Brianna Enriquez kepada Huff Post.

(*)

Berita Terkini