Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Beberapa waktu lalu RSUD Dr Moewardi dan PMI Solo mencoba menerapkan terapi konvalensen atau plasma darah untuk menyembuhkan pasien yang terpapar Covid-19.
Pada penerapannya, plasma darah pasien yang dinyatakan sembuh akan diambil, lalu ditransfusikan ke pasien yang masih positif.
Di Solo, pengambilan plasma darah sendiri berlangsung di PMI.
CEO PMI Solo, Sumartono Hadinoto mengaku telah mengambil plasma darah dari sejumlah pasien yang dinyatakan terbebas dari Covid-19.
• Nyaris Salip Solo & Menyamai Karanganyar, Kini Positif Corona yang Meninggal di Klaten Jadi 3 Orang
• Sejarah dan Asal-usul Monumen 45 Banjarsari Solo : Kisah Perang Empat Hari di Solo
"Sampai kemarin yang sudah siap lebih dari 10 orang, namun baru diambil 2 orang," kata dia pada TribunSolo.com, Jumat (26/6/2020).
Ia pun memberikan kabar terbaru mengenai perkembangan salah satu uji klinis untuk penyembuhan Corona tersebut.
"Terakhir seminggu yang lalu kami mengambil dari pasien yang telah sembuh dan dilakukan pengambilan darah di PMI lalu ditransfusikan ke RS dr Moewardi memang belum ada perkembangan yang signifikan," katanya.
Menurut dia, satu di antara sebab minimnya perkembangan terapi plasma darah di Kota Solo sendiri lantaran tidak adanya pasien yang mengalami gejala akut dalam penyakit Corona.
Gejala akut yang dimaksud adalah mengalami sesak nafas hingga mendapatkan penanganan lebih lanjut di ruang ICU.
"Di Solo sendiri tidak ada gejala yang sangat buruk dan masuk ruang ICU," paparnya.
"Kalau gejalanya tidak parah kemungkinan bisa sembuh sendiri," tegasnya. (*)