Tommy Soeharto Sebut Pemilu 2019 Masih Memprihatinkan dan Tidak Demokratis

Editor: Hanang Yuwono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

TRIBUNSOLO.COM -- Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto menyebut bahwa Pemilu 2019 memprihatinkan dan tidak demokratis.

Ketua Umum Partai Berkarya ini mencontohkan, banyak petugas penyelenggara Pemilu 2019 meninggal dunia dalam mengawal pesta demokrasi tersebut.

Tommy mengritik jalannya pemilu saat membuka rapat pleno Partai Berkarya yang disiarkan di saluran YouTube Cendana TV, Rabu (8/7/2020).

Pacari DJ Patricia Schuldtz, Darma Anak Tommy Soeharto Pamerkan Kemesraan saat Rayakan Anniversary

Pria Ini Nekat Curi Tas, Ternyata Isinya Senjata Api Milik Kasat Reskrim, Begini Endingnya

"Kita juga ketahui Pemilu 2019 sangat, sangat tidak demokratis," ucap Tommy.

"Karena memang kita mengetahui ada 600 orang penyelenggara meninggal, tapi dianggap binatang tidak ada proses hukum sama sekali," kata dia.

Tommy mengatakan, sebagian petugas penyelenggara Pemilu yang memiliki tugas menghitung jumlah suara, tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

Bahkan, kata dia, sengketa Pemilu yang diajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden RI nomor urut 2, tidak bisa mengatasi hal tersebut hingga tahap Mahkamah Konstitusi.

"Jadi ini sangat memilukan dan memprihatinkan kita semua, selama reformasi ini, 22 tahun reformasi, bukan kita lebih baik tetapi penyelenggaraan pemilu lebih memperihatinkan," ujar Tommy Soeharto.

Atas keadaan tersebut, Tommy mengatakan, kader-kader harus menerima fakta tersebut dan berbenah agar memiliki kesiapan matang dalam pemilu berikutnya, mengingat Partai Berkarya belum berhasil melewati ambang batas parlemen 4 persen.

"Kita harus berpikiran cerdas dan inovatif agar dapat menjawab aspirasi, kebutuhan rakyat dengan mewujudkannya dalam kerja nyata," ujar Tommy.

"Kita patut menanamkan dalam hati dan pikiran kita, bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia, meskipun belum diberikan kesempatan dalam mewujudkan caleg DPR RI ke Senayan," tutur putra bungsu Presiden kedua RI Soeharto ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Tommy Soeharto: 22 Tahun Reformasi, tapi Pemilu Masih Memprihatinkan

Berita Terkini