Deklarasi KAMI di Solo

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Bantah Isu KAMI Bakal Jadi Parpol : Saya Tak Membentuk Parpol

Penulis: Ryantono Puji Santoso
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gatot Nurmantyo

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gatot Nurmantyo membantah isu jika Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sewaktu-waktu tidak akan menjelma menjadi partai politik (parpol).

Presidium KAMI sekaligus mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) itu tetap berkelit isu dirinya akan mendirikan parpol melalui KAMI.

Gatot menegaskan, dirinya tidak akan masuk dalam KAMI bila menjadi partai politik, mengingat KAMI adalah gerakan moral untuk Indonesia.

Dikatakan, moral adalah politik paling tinggi. Bila politik tidak bermoral akan menjadi politik transaksi.

Gatot Nurmantyo Diam Seribu Bahasa Ditanya Akan Berlaga di Pilpres 2024 Habis Deklarasi KAMI di Solo

Deklarasi KAMI di Kampung Halaman Jokowi di Solo, Gatot Nurmantyo Sambutan, Pendukungnya Bersorak

"Saya tak (membentuk parpol), ingat kalau berubah parpol saya tidak akan di sini," jelas dia saat menghadiri KAMI Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng-DIY) di Gedung Umat Islam Surakarta, Jalan Kartopuran Nomor 241A Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Kamis (20/8/2020).

Lebih lanjut dia menjeleaskan, apa yang disebutkan KAMI adalah suara dari rakyat dan pihaknya juga sudah memberikan solusi.

"Tidak akan masuk dalam KAMI bila menjadi partai politik," akunya.

Sebelumnya, kampung halaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kota Solo dipilih sebagai lokasi Deklarasi KAMI Jateng-DIY.

Adapun menurut Ketua Dewan Pembina Yayasan Mega Bintang Mudrick SM Sangidu yang menginisiasi Deklarasi KAMI Jateng-DIY, secara spesial disaksikan Gatot Nurmantyo.

Deklarasi KAMI di Kampung Halaman Jokowi di Solo, Gatot Nurmantyo Sambutan, Pendukungnya Bersorak

Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo Hadiri Deklarasi KAMI di Solo

Dikatakan, KAMI Jateng-DIY ingin mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro kepada rakyat, sehingga dia mengklaim kelahiran KAMI Jateng-DIY dihadiri pendukungnya di dua provinsi tersebut.

"Ini gerakan moral aksi untuk menyelamatkan Indonesia," papar dia.

"Banyak yang menanyakan, kenapa menyelamatkan, karena kelahiran KAMI mendapat dukungan seluruh Indonesia," papar dia. (*)

Berita Terkini