TRIBUNSOLO.COM - Kasus pencurian sepeda motor di Indonesia masih sering terjadi.
Di balik setiap kejadian yang terjadi tak hanya kemampuan pelaku dalam mencuri namun juga adanya kesempatan dalam melakukan tindakan tersebut.
• 5 Fakta Pencurian Vario saat Siang Bolong di Kadipiro Solo, Korban Ada Firasat Aneh Sebelum Kejadian
Baru-baru ini terjadi sebuah kejadian pencurian sepeda motor di Kota Solo, Jawa Tengah.
Diberitakan sebelumnya, nasib kurang mujur dialami Keluarga Andika Budi Riyanto (31), warga Jalan Tulang Bawang RT 01 RW 08, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Hal ini lantaran motor Honda Vario hitam milik adiknya raib digondol maling saat tengah sarapan.
Sepeda motor milik Chanda Dwi Prasetyo bernomor polisi AD-58997-UA warga Dukuh Sruni RT 01 RW 20 Kadipiro.
Kejadian yang terjadi saat siang bolong pukul 10.00 WIB ini terjadi saat korban tengah membeli sarapan bersama istrinya di warung makan sebelah utara ITS PKU Muhammadiyah Solo.
Untuk itu perlu adanya tindakan preventif agar kejadian ini tidak terulang kembali.
Jika Anda bingung cara untuk mengamankan sepeda motor agar terhindar dari pencurian, berikut 4 tipsnya untuk Anda.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere, Ribut Wahyudi, memberikan beberapa tipsnya:
1. Kunci setang ke kanan
Posisi kunci setang ke kanan dinilai lebih aman meminimalisir pencurian.
Sebab dianggap bisa menyulitkan maling untuk beraksi.
Pengecualian untuk motor sport, posisi setang motor ke kanan membuatnya menjadi sedikit menutup lubang kunci.
Sehingga cukup menyulitkan untuk memasukan kunci T.
Menurut Ribut, posisi setang ke kanan akan membuat maling menghabiskan waktu yang lebih banyak untuk membobol kunci motor.
Berbeda halnya jika posisi setang dikunci ke kiri.
“Posisi tersebut (setang ke kiri), lubang kunci tidak tertutup oleh setang. Sehingga waktu untuk membobol lubang kunci relatif lebih cepat,” ujar Ribut saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/7/2020).
• 25 Orang Positif Corona dari 6 Kecamatan di Klaten Sembuh
2. Cabut Capacitor Discharge Ignition (CDI)
CDI merupakan kepanjangan dari capacitor discharge ignition.
Ini adalah alat yang berfungsi untuk menjalankan proses pengapian pada motor dengan sistem karburator.
Pada motor-motor skutik yang masih mengadopsi sistem karburator, letak CDI biasanya mudah dijangkau.
Biasanya dipasang di bawah bagasi, contohnya Honda Beat.
Saat komponen ini dicabut, mesin motor dipastikan tidak akan bisa menyala.
Cara melepasnya pun terbilang mudah.
Kondisi ini dinilai bisa membuat maling berpikir dua kali untuk menggondol motor incarannya.
Ukuran CDI yang relatif kecil dianggap tidak akan merepotkan untuk dimasukan ke tas atau bahkan ke kantong celana.
3. Parkir di posisi terdalam
Cara ini dinilai bisa menyulitkan maling ketika ingin meluncurkan aksinya.
Karena saat terhalang motor lain, maling pasti akan berpikir dua kali untuk mengambil motor incarannya.
“Biasanya maling akan mencari posisi yang paling mudah untuk dijangkau. Jadi kalau mau parkir, cari tempat yang agak ke dalam,” katanya.
• Viral Balap Lari Jalanan di Kota Barat, Pemkot Solo Minta Panitia Komunikasi ke Satgas Covid-19
4. Pasang perangkat tambahan
Saat ini sudah banyak tersedia dipasaran kunci pengaman tambahan.
Salah satunya adalah gembok yang dikaitkan pada lubang cakram depan dan rantai belakang pada motor selain matik.
“Yang pasti kunci ganda lebih dianjurkan karena sudah terbukti bisa mencegah pencurian,” katanya.
Perangkat tambahan yang disarankan adalah gembok cakram.
Sebab, pelaku kejahatan minimal harus dua kali memposisikan dirinya dalam melakukan tindak kejahatan, yaitu membuka gembok cakram dan membobol kunci kontak.
(*)