Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN – Obyek wisata Museum Purba Sangiran siap menerapkan sistem tiket elektronik atau e-ticketing sebagai sistem pembayaran masuk ke museum.
Kendati e-ticketing bisa diterapkan namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen belum berencana membuka obwis itu.
Project Leader e-ticketing Sangiran Prima, Ady Surya menuturkan, penerapan sistem e-ticketing di obwis Sangiran ini sebagai sebuah inovasi.
Menurutnya manfaat e-ticketing selain sebagai upaya peningkatan sarana prasarana dan daya tarik wisatawan ke Sangiran.
Baca juga: Sebelum Mencoblos di Pilkada 2020, Simak 16 Aturan di TPS: Salah Satunya Bawa Alat Tulis Sendiri
Baca juga: H-2 Coblosan Pilkada Sukoharjo : Agus Santosa Minta Restu Ibu, Wiwaha Manfaatkan Istirahat di Rumah
"Juga untuk mempermudah kinerja petugas loket dalam mengetahui data pengunjung dan pendapatan secara real time," papar Ady, Senin (7/12/2020).
Ia menyebut, penerapan e-ticketing meningkatkan pelayanan wisatawan, pelaporan rekap data lebih efektif dan efisien.
Untuk jangka pendek, hanya museum Sangiran yang diterapkan sebagai pilot project.
"Nanti untuk jangka panjang semua obyek yang dikelola pemerintah menggunakan e-ticketing,” kata dia.
Pihaknya hanya menyiapkan aplikasi e-ticketing tersebut.
”Persiapan kalau nanti museum dibuka. Sudah dilaksanakan ujicoba dan pelatihan untuk petugas operator di loket,” imbuhnya.
Kedatangan Vaksin
Kedatangan vaksin Covid-19 ke Tanah Air merupakan harapan baru bagi masyarakat.
Namun, sampai saat ini belum diketahui bagaimana distribusi dari vaksin tersebut.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, datangnya 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 produk Sinovac merupakan hasil kerja sama antar-lembaga di Indonesia.
Baca juga: Makanan Pantangan Penderita Tipes yang Perlu Diketahui: Buah-buahan Bercita Rasa Asam
Baca juga: Awal Mula Polisi Tembak 6 Pengikut Habib Rizieq : Kendaraan Polisi Dipepet Lalu Diserang
Saat ini, kata Erick, vaksin tersebut telah disimpan di cold storage Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.
“Alhamdulillah, kami bersyukur karena vaksin COVID-19 mulai tiba secara bertahap di Indonesia. Ini sebuah langkah maju bukti kerjasama yang kuat Lintas Kementerian dan Lembaga, Baik Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Badan POM, Biofarma juga Garuda dan nantinya akan juga didukung oleh semua Pemerintah Daerah, TNI dan Polri,” ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/12/2020).
Erick menambahkan, vaksin Covid-19 yang telah tiba di Tanah Air merupakan vaksin bantuan pemerintah. Sedangkan yang akan datang kemudian, sebagian ditujukan untuk vaksin mandiri.
“Vaksinasi akan dilakukan sesudah mendapatkan izin BPOM dan MUI dan rencananya akan tiba di bulan Januari tahun depan,” kata mantan bos Inter Milan itu.
Erick menyampaikan, vaksin mandiri ditargetkan untuk masyarakat mampu, dan pemerintah akan bekerja sama dengan KADIN dan asosiasi pengusaha lainnya.
“Solusi dari pandemi ini adalah gotong royong. Gotong royong menjaga prokes, gotong royong membantu yang terdampak. Begitu juga dengan vaksinasi, saya ajak masyarakat mampu turut bergotong royong dan kita sudah berkomunikasi dengan KADIN dan banyak asosiasi lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah terkait vaksin mandiri ini.
“Kami sudah berkoordinasi beberapa kali dengan Ketua Pelaksana KPCPEN karena banyak pengusaha yang bersedia memberikan vaksinasi kepada para pegawainya. Hal ini karena kami concern dengan kesehatan karyawan kami selain juga tetap menjaga produktivitas kerjanya, belum lagi para pengusaha memiliki program CSR untuk membantu masyarakat sekitarnya,” ucap dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Erick Thohir: Vaksin Covid-19 yang Tiba merupakan Kerjasama antar-Lembaga Pemerintah