TRIBUNSOLO.COM - Beberapa orang tentu pernah mengalami kecelakaan baik di jalan raya atau terjatuh dari tempat tertentu.
Kondisi ini pun tekadang membuat seseorang mengalami trauma.
Baca juga: Bantu Trauma Healing Keluarga Korban Sriwijaya Air, Polisi Bandara Siagakan 15 Polwan
Seiring berjalannya waktu, ketakutan yang dialami akibat peristiwa traumatis umumnya dapat hilang.
Namun, sebagian orang mengalami trauma yang terus berlanjut, sehingga menimbulkan stres dan rasa takut yang berlebihan.
Trauma semacam ini dikenal sebagai PTSD (post-traumatic stress disorder).
Dilansir dari Kompas.com, ada beberapa faktor risiko meningkatkan perkembangan PTSD, di antaranya:
- Memiliki traumatis lainnya.
- Memiliki masalah psikologis sebelum peristiwa traumatis.
- Memiliki rekam jejak masalah psikologis dalam keluarga.
- Apakah peristiwa traumatis tersebut mengancam nyawa.
- Kehilangan seseorang dari peristiwa traumatis tersebut.
- Jumlah dukungan yang diberikan setelah peristiwa terjadi.
- Respons emosional (ketakutan, tak berdaya, takut, merasa bersalah, atau malu).
- Pemisahan diri selama trauma.
Baca juga: Kesaksian Suami Korban Eksibisionis di Karawang: Kejadian Ini Bikin Istri Saya Takut dan Trauma
Yang Harus Dilakukan
- Lebih berhati-hati dan cenderung mengawasi sekitar terutama pada sumber-sumber potensi ancaman. Misalnya, ketika ada orang yang mengemudi sangat kencang.
- Menghindar. Hal ini dilakukan sebab kecemasan seringkali timbul setelah peristiwa kecelakaan lalu lintas. Hal ini alami terjadi jika orang yang pernah menjadi korban kecelakaan menghadapi situasi atau pengalaman serupa.
Semua respons tersebut bisa terjadi sebagai respons alami terhadap peristiwa traumatis. Sebab tubuh didesain untuk tetap awas terhadap potensi ancaman di lingkungan sekitar dan mencegah kita mengalami peristiwa serupa.
Gejala-gejala ini idealnya berkurang seiring berjalannya waktu, namun tetaplah waspada. Jika kamu mengalaminya lebih sering, menghindari lebih banyak situasi atau gejala-gejala ini mulai mengganggu hidupmu, maka kamu berpotensi mengalami PTSD. Jika hal itu terjadi, segera cari bantuan ahli.
Ada beberapa pengobatan efektif untuk penderita PTSD. Satu pendekatan yang mungkin cukup membantu adalah terapi pembukaan. Opsi lainnya adalah terapi kognitif, terapi perilaku dan pengobatan.
Dengan mengambil langkah dini terhadap gejala kecemasan, kamu bisa mencegah munculnya efek-efek buruk pasca-peristiwa kecelakaan lalu lintas.
Baca juga: Lebur Kejenuhan di Barak Pengusian Merapi, Anak-anak Jalani Trauma Healing hingga Diputarkan Film
Cara Menanganinya
Ceritakan kepada orang terdekat
Menceritakan kejadian traumatis yang dialami kepada orang terdekat bisa menjadi langkah untuk mengatasi trauma.
Menceritakannya kepada seseorang, dapat membuat Anda merasa lebih baik dan tidak merasa sendiri.
Dukungan dari orang terdekat akan cukup berpengaruh dalam meringankan rasa takut yang Anda rasakan.
Curahkan melalui tulisan
Manfaat menulis dengan menceritakan kejadian traumatis atau apa yang dirasakan setelah kejadian, juga dapat menjadi terapi yang efektif sebagai cara menghilangkan trauma.
Apabila Anda merasa sungkan untuk bercerita kepada orang lain, cobalah untuk menyalurkannya melalui tulisan.
Awalnya mungkin Anda akan merasa tidak nyaman, namun seiring berjalannya waktu, Anda akan lebih rileks dalam menuangkan perasaan lewat tulisan.
Menulis tidak hanya sebagai media bercerita saja, tetap juga sebagai tempat untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan terdalam terkait hal-hal traumatis yang pernah dialami.
Alihkan perhatian pada kegiatan yang menarik
Tidak jarang kejadian traumatis dapat muncul kembali dalam ingatan Anda, melalui mimpi buruk atau mungkin kejadian yang dianggap hampir serupa.
Misalnya, berita tentang kecelakaan lalu lintas, dapat menimbulkan kembali rasa trauma pada korban kecelakaan.
Disarankan untuk sedapat mungkin menjauhkan diri dari paparan informasi mengenai peristiwa yang terkait dengan kejadian traumatis.
Pahamilah bahwa reaksi Anda terhadap berita tersebut sebenarnya normal, kemudian perlahan coba tenangkanlah diri Anda.
Alihkan perhatian dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti melakukan hobi Anda atau aktivitas lain yang menyenangkan.
Hadapi ketakutan yang dirasakan
Cara menghilangkan trauma yang tidak mudah yaitu dengan mengingat kembali kejadian traumatis yang dialami dan mencoba untuk mengatasi rasa takut yang menyertainya.
Hal ini dapat membantu mengendalikan apa yang Anda rasakan secara bertahap. Cobalah untuk berdamai dengan kejadian traumatis yang Anda alami.
(*)