Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - PT KAI resmi menutup permanen perlintasan sebidang di barat Stasiun Klaten, Selasa (9/2/2021).
Perlintasan tersebut tepatnya berada di Jalan H Samanhudi, Tegalsepur, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten.
Berdasarkan pantauan TribunSolo.com, penutupan ini dilakukan dengan cara mengebor aspal kemudian diisi balok besi, sehingga tidak mungkin ada kendaraan yang bisa lewat lagi.
Manajer Humas KAI Daop VI Yogyakarta, Supriyanto mengatakan penutupan pintu perlintasan tersebut seiring dengan meningkatnya frekuensi perjalanan kereta.
“Adanya KRL, mengurangi ," ucap Supriyanto kepada TribunSolo.com.
• Wisata Merana karena Pandemi Corona, Banyak Hotel di Tawangmangu Digadaikan Demi Bisa Bernapas
• Saksi 1 Keluarga Desa Pesu Klaten Mengungsi ke Atap Akibat Sungai Birin Banjir : Mulanya Nonton TV
Selain itu, Supriyanto mengatakan penutupan perlintasan tersebut juga berdasarkan UU nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian pasal 91 ayat 1.
Dalam peraturan itu menjelaskan bahwa perpotongan antara jalur kereta api dengan jalan dibuat tidak sebidang.
"Oleh karena itu, kami menutup pintu perlintasan ini," jelasnya.
Sebelumnya DJKA dan KAI Daop 6 Yogyakarta telah melakukan sosialisasi kepada unsur pemerintah daerah, pemerintah desa, RT/RW dan warga di lingkungan.
Selain itu ia mengaku juga melakukan pemasangan spanduk pemberitahuan disekitar perlintasan dan sosialisasi langsung kepada pengguna jalan.
“Mari kita sukseskan program strategis nasional Indonesia serta peningkatan pelayanan transportasi massal masyarakat," aku dia.
Tak Ditolak Warga
Ketua RW 1, Tegalsepur Sugeng Riyadi, mengatakan PT KAI sudah melakukan sosialisasi terkait penutupan pintu ini.
"Biasa saja, tidak ada masalah biasa saja, kami sudah tahu ini tanah KAI," jelasnya.
Sugeng mengatakan, pihaknya sudah menyadari dengan penutupan pintu perlintasan kereta api secara permanen.
Ia mengaku ia dan warganya sudah dapat sosialisasi sebelum tanggal 2 Februari 2021.
"Saya sadar yang ditutup tanah KAI, dan kami sudah diberitahu ini, jauh-jauh hari," tutur Sugeng.
• Ajaib, Korlianto Selamat Saat Sepeda Dihantam KRL Solo-Jogja, Ternyata ini yang Buat Lolos dari Maut
• Penampakan Sepeda Onthel Milik Tukang Rosok yang Tertabrak KRL Solo-Jogja : Terbelah Jadi Dua Bagian
Kemudian, dia menjelaskan alasan PT KAI menutup palang kereta api tersebut secara permanen, karena batas jarak luncur melewati pintu perlintasan kereta api.
Hal tersebut ditambah lagi dengan penambahan rute perjalanan Kereta Api.
"Pada dasarnya tidak ada masalah," ujarnya.
Dia mengatakan biasannya di lokasi tersebut digunakan untuk Selfie dan wisata gratis oleh orang di luar RW 1.
Namun dengan penutupan pintu perlintasan tersebut, diharapkan tidak ada orang yang nekat selfi disana.
Sugeng mengatakan pintu perlintasan kereta api ini sudah ada sebelum dirinya lahir.
Hal itu, ditunjukkan dengan pintu perlintasan kereta api secara manual masih terdapat di lokasi itu.
"Mau gak mau ikuti apa yang sudah ada, nantinya lambat laun bisa beradaptasi dengan situasi ini," katanya. (*)