Partai Demokrat Usulkan Gedung DPR RI Jadi RSD Covid-19, Begini Hasil Simulasinya

Editor: Agil Trisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi : Suasana gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (22/5/2009)

TRIBUNSOLO.COM - Usulan untuk menjadikan Gedung DPR RI menjadi rumah sakit darurat pasien Covid-19 ditindaklanjuti dengan melakukan simulasi.

DPR meninjau kesiapan teknis kompleks parlemen menjadi rumah sakit darurat pasien Covid-19.

Peninjauan dilakukan oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Sekjen DPR Indra Iskandar, dan beberapa anggota Dewan lainnya, di beberapa titik kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Salah satunya, ruang rapat paripurna Gedung Nusantara II.

Dasco mengatakan, pada dasarnya DPR menyambut baik usulan kompleks parlemen dialihfungsikan sementara menjadi rumah sakit darurat Covid-19.

Dasco mengaku tak keberatan dengan usulan tersebut.

"Kami menyambut baik usulan tersebut, dan kami tidak keberatan."

"Prinsipnya kami tidak keberatan," ungkap Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/7/2021).

Baca juga: Pernyataan dr Lois Owien Terkait Covid-19 yang Membuat Ahli Farmasi dan Epidemiolog Kompak Membantah

Baca juga: Gedung DPR RI Diusulkan Jadi RSD Covid-19, PPP dan Golkar Langsung Menolak

Baca juga: Viral Foto Gajah Mati Tanpa Kepala di Aceh Timur, Fakta Tragis Terungkap, Gambarkan Kekejaman Pelaku

Tak hanya meninjau, Dasco dan rombongan juga melakukan simulasi.

Misalnya di ruang rapat paripurna DPR yang berada di lantai tiga Gedung Nusantara II, diusulkan menjadi bangsal atau ruang perawatan.

Namun, hal itu terkendala akses. Selain tempat tidur tidak bisa dimasukkan ke dalam lift, juga kondisi ruang paripurna yang tak rata.

"Sehingga agak kesulitan kita menaruh tempat tidur, karena tidak rata itu yang ruang rapat paripurna yang untuk bangsal," ulasnya.

Suasana gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (22/5/2009). ((KOMPAS/PRIYOMBODO))

Dasco juga meninjau kesiapan teknis di Gedung Nusantara I, tempat berkantornya para anggota DPR.

Gedung itu terdiri dari 23 lantai, dan setiap lantai memiliki 30 ruangan.

Sejumlah kendala juga ditemukan, termasuk tempat tidur yang tidak masuk lift.

Dasco mengatakan, yang bisa dimungkinkan digunakan adalah lapangan DPR dengan ukuran 80 x 90 meter.

Namun, lapangan tersebut hanya bisa dibangun untuk tenda darurat.

"Kawan-kawan bisa menilai secara teknis akan memungkinkan atau tidak."

"Nah, mungkin yang tersisa dari seluruh area yang tadinya mau dipergunakan, ya mungkin yang tersisa yang memungkinkan bisa dipakai ada lapangan ukuran 80 x 90."

"Dan tentunya ini enggak bisa dibikin per tingkat kan, hanya tenda-tenda darurat," tuturnya.

Selain itu, kata Dasco, harus juga dipikirkan sarana kamar mandi dan lainnya, jika ingin menggunakan lapangan tersebut.

"Di sini juga dipikirkan bagaimana kamar mandinya, bagaimana ini bukan hanya perawatannya saja, tempat dokternya, listrik, air, dan lain-lain."

"Nah, ini apakah kemudian juga secara teknis efisien atau enggak memakai yang 80 x 90?" Imbuhnya.

Politikus Partai Gerindra itu menyebut, masih banyak gedung di sekitar DPR yang bisa digunakan untuk rumah sakit darurat Covid-19.

"Sementara di sekitar DPR ini masih banyak tempat yang bisa dipakai sebenarnya untuk rumah sakit darurat misalnya."

"Ada beberapa gedung lah yang bisa dipergunakan."

"Tadi teman-teman sudah melihat peninjauan teknis secara langsung, dan juga tentunya sudah bisa mengambil kesimpulan apakah memungkinkan atau tidak," bebernya.

Baca juga: Kepergok Merampok & Sudah Dikepung Warga, 3 Perampok Bersenjata Api di Sumsel Nekat Sandera Warga

Baca juga: Viral Kisah Kuli Bangunan Dipecat karena Tak Pakai Masker, Kini Dapat Tawaran Kerja dan Buka Usaha

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapillu) Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, pihaknya mempersilakan halaman dan Gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat penanganan Covid-19.

Hal ini disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter-nya @Andiarief__, Jumat (9/7/2021).

"Fraksi Partai Demokrat mempersilakan halaman dan gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat penanganan covit," tulis Andi Arief, yang telah dikonfirmasi Tribunnews, Jumat (9/7/2021).

Andi mengatakan, DPP Partai Demokrat mendukung upaya tersebut, mengingat keterbatasan bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit guna menampung pasien Covid-19.

"DPP Partai Demokrat mendukung upaya ini. Mudah-mudahan Partai lain juga setuju," tambah Andi Arief.

Adapun cuitan Andi Arief itu merespon cuitan dari koleganya di Partai Demokrat, yakni Benny K Harman, di akun @BennyHarmanID.

Dalam cuitan Benny, Benny mengusulkan agar halaman dan Gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat, jika rumah sakit sudah penuh.

"Kalo memang rumah sakit sudah penuh sehingga banyak pasien Covid terlantar dan harus tunggu antri berjam-jam, sebaiknya halaman dan gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat."

"Untuk keselamatan rakyat, keselamatan dan kesembuhan pasien Covid. Ada pendapat lain? #Liberte!" cuit Benny K Harman, Jumat (9/7/2021). (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul DPR Gelar Simulasi Kesiapan Kompleks Parlemen Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19, Ini Kesimpulannya

Berita Terkini