Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kantor baru Polresta Solo yang dibangun di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo akan segera selesai.
Pantuan TribunSolo.com, gedung bertingkat itu masih dikerjakan, tetapi sudah terlihat megah terdiri tiga bagian menjulang tinggi.
Sudah terlihat nama gedung yakni 'Polresta Surakarta'.
Sesuai data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Polda Jawa Tengah, gedung digarap kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa.
Pembangunan gedung sekitar Rp 27 miliar.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, membenarkan proses pembangunan masih dilakukan.
"Masih dalam pembangunan saat ini," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (18/12/2021).
Ade melanjutkan, pembagunan ini untuk memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat Kota Solo.
"Insyaallah optimis akhir tahun ini selesai," katanya.
Adapun rencana kepindahan kantor baru dari Jalan Adi Sucipto ke gedung baru menurut Ade masih dalam proses koordinasi.
Baca juga: Bantuan Erupsi Gunung Semeru, Kini Polresta Solo Kiriman Dua Truk Berisi Aneka Kebutuhan Pengungsi
Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Diklatsar Menwa, Dua Mahasiswa Aktif UNS Resmi Ditahan di Mako Polresta Solo
Di sisi lain, Kasatlantas Polresta Solo Kompol Adhytiawarman Gautama Putra menambahkan, pihaknya juga membanguyn gedung traffic management center (TMC).
Gedung itu akan menjadi lokasi pusat komando Solo Smart City.
"Untuk TMC pembangunan sudah 90 persen, kemungkinan akan diresmikan pada Malam Tahun Baru 2022," jelas dia.
Bantu Warga di Semeru
Polresta Solo mengirimkan bantuan berbagai kebutuhan untuk warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri mengatakan bantuan kemanusiaan berasal dari keluarga besar Polresta dan Kelompok Sadar Keamanan (Pokdarkam) Rojomolo Kalurahan Semanggi.
"Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban dan kesulitan saudara-saudara kita yang terdampak erupsi Gunung Semeru," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (11/12/2022).
Lanjut Ade, bantuan kemanusiaan yang diangkut dua truk itu berupa barang-barang yang dibutuhkan saat berada di pengungsian.
Di antaranta selimut, sajadah, sarung, mukena, masker medis, masker kain, pampers, sepatu boot, sikat gigi dan pasta gigi.
"Ada juga perlengkapan wanita dan pria, serta beras satu ton, mi instan," aku dia.
"Telah berkoordinasikan nanti akan didrop ke Posko Bencana Polres Lumajang," harapnya.
Baca juga: Detik-detik Kuasa Ilahi Selamatkan Relawan UNS : Tiba-tiba Lahar Semeru Menjebak, Mobil Tenggelam
Baca juga: Fakta di Balik Viral Seorang Kakek Lempar Kertas ke Jokowi saat Tinjau Lokasi Bencana Gunung Semeru
Mobil UNS Tertimbun Lahar
Detik-detik mobil berisi relawan UNS terjebak di dalam kubangan lahar dingin Gunung Semeru sangat mendebarkan.
Wakil Rektor (WR) III, Prof Kuncoro Diharjo menjelaskan, mobil tersebut sampai tertimbun kubangan pasir hingga bagian atap.
Saat itu lanjut dia, relawan UNS melakukan evakuasi warga di wilayah Kamar Kajang, Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021).
"Relawan UNS berhasil mengevakuasi dua warga yang masih terjebak di kampung, lalu dievakuasi turun ke titik aman," kata dia kepada TribunSolo.com.
"Baru 10 menit berjalan, lahar Semeru turun dan menerjang mobil Satgas Bencana UNS yang bertipe Toyota Hilux 4x4 itu," akunya menekankan.
Detik-detik lebih menyelamatkan nyawa ketimbang benda, menurut dia, lantas driver dan relawan lain selamatkan diri dan mobil ditinggal.
"Di situ berpikir menyelamatkan diri karena kalau lumpur sudah naik tinggi mereka tidak bisa buka pintu dan keluar, itu lebih berisiko," jelas dia.
Baca juga: Fakta di Balik Viral Seorang Kakek Lempar Kertas ke Jokowi saat Tinjau Lokasi Bencana Gunung Semeru
Baca juga: Mobil Operasional Relawan SAR UNS Solo Tertimbun Material Semeru di Lumajang, Begini Kondisinya
Dia menambahkan, kabar baiknya driver dan rescuer UNS selamat dari lahar dingin meskipun mobil satgas akhirnya tertimbun lahar.
“Bayangkan kalau kita tidak bergerak, dua nyawa warga itu selamat atau nggak kan itu kita nggak tahu ya, sesuatu di luar dugaan. Minimal kita sudah berusaha optimal untuk menyelamatkan dua warga,” imbuhnya.
Belum Bisa Dievakuasi
Salah satu Tim Rescue IOF Solo Raya, Mujiyo, menceritakan pada Selasa (7/12/2021) lalu, mobil tersebut hendak digunakan untuk evakuasi.
Namun nahas, waktu itu sekitar pukul 17.00 WIB, banjir lahar dingin menimpa wilayah tersebut. Akibatnya, mobil tersebut tak bisa dikendalikan.
"Relawan langsung menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban jiwa. Hanya mobil telah tertimbun," terang dia, Kamis (9/12/2021).
Dia menjelaskan, Saat kejadian awal, kata dia, material lahar dingin itu masih berada diatas ban mobil.
Namun saat Mujiyo diminta untuk evakuasi, di hari Rabu (8/12/2021) mobil sudah tertimbun hingga setengah badan.
Disisi lain, Mujiyo menuturkan saat itu kondisi abu material masih panas sehingga hanya berhasil mengevakuasi barang-barang bawaan relawan termasuk enam ransel.
Kemudian, evakuasi dilanjutkan pada Kamis (9/12/2021) namun kondisi mobil saat itu sudah terkubur tak terlihat, hingga pihaknya memerlukan bantuan 3 alat berat.
"Alat berat digunakan untuk membuka jalan. Tapi saat itu kita dihentikan karena cuaca tidak memungkinkan, mulai mendung dan gerimis," jelasnya.
Kendati demikian, posisi mobil sudah diberikan tanda menggunakan sofa. Sementara itu, Mujiyo berencana melanjutkan evakuasi mobil itu pada esok hari, Jumat (10/12/2021). (*)