Selera Unik Shin Tae-yong Memilih Kiper Timnas, Pemain yang Moncer di Klubnya Malah Tak Dipanggil

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nadeo Agra Winata, kiper penyelamat Timnas Indonesia di Piala AFF 2021, saat melawan Singapura di semifinal leg ke-2.

TRIBUNSOLO.COM - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menjadi sorotan setelah berhasil membawa Indonesia ke final Piala AFF 2020.

Partai puncak Piala AFF 2021 antara Timnas Indonesia vs Thailand berlangsung dalam dua leg di Stadion National mendatang.

Baca juga: Thailand Ogah Remehkan Lawan di Final Piala AFF 2020, Sebut Timnas Indonesia Punya Keunikan

Leg pertama final Piala AFF 2020 akan dilangsungkan pada Rabu (29/12/2021).

Sedangkan pertemuan kedua bakal digelar pada Sabtu (1/1/2022).

Keberhasilan Timnas Indonsia ke final Piala AFF 2020 setelah berhasil mengalahkan Singapura dengan agregat akhir 5-3.

Dalam laga terakhirnya, kemenangan Timnas Indonesia tak lepas dari peran kiper Indonesia Nadeo Argawinata.

Saat itu, tim tuan rumah mendapatkan hadiah tendangan penalti di detik-detik akhir laga, namun Nadeo yang saat itu dihadapkan dengan posisi 50:50 tampil gemilang.

Dia berhasil menepis tendangan penalti Faris Ramli pada injury time babak kedua menyelamatkan Garuda dari ujung tebing dan memaksa pertandingan 2x45 berakhir imbang 2-2.

Indonesia kemudian mendapatkan tambahan waktu untuk mencetak dwi gol tambahan di babak perpanjangan waktu.

Pemilihan materi kiper Timnas Indonesia yang dilakukan Shin Tae-yong pun menjadi sorotan.

Pasalnya sejumlah kiper 'matang' andalan Indonesia tak dipanggil.

Seperti halnya tak dipanggilnya kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa yang sejatinya sudah sangat senior di Timnas Indonesia. 

Selain itu tak ada nama kiper PSM Makassar, Hilman Syah meski tampil baik di awal tahun ini pada ajang Piala Menpora 2021.

Hilman yang kini berumur 24 tahun, seharusnya memiliki harapan dan peluang membela Garuda.

Namun uniknya, pelatih asal Korea Selatan ini justru memilih Nadeo yang tak terlalu gemilang bersama klubnya, yakni Bali United.

Apalagi di 2021 ini Nadeo memang jarang dimainkan oleh Bali United.

Berbeda dengan Nadeo, sosok kiper lain yaitu Riyandi justru sukses menembus kiper utama di klubnya, yakni Barito Putera.

Selain itu juga ada nama Ernando Ari (Persebaya Surabaya) dan Syahrul Fadillah (Persikabo 1973).

Baca juga: Buka Keran Gol, Lukaku Jadi Dalang Comeback Chelsea Babat Aston Villa

Nadeo Agrawinata sempat diragukan

Bagi Nadeo Agrawinata, melaju ke babak final Piala AFF 2020 menjadi jawaban yang membungkam gelombang keraguan kepadanya.

Perjalanan kiper berusia 24 tahun itu untuk bisa sampai ke puncak tidaklah mulus.

Dia sempat dipandang sebelah mata karena dipanggil Timnas Indonesia dengan status kiper cadangan di Bali United setelah kalah bersaing dengan penjaga gawang sarat pengalaman Wawan Hendrawan pada awal laga Liga 1 2021-2022.

Namanya juga sempat dicoret dari daftar skuad AFF 2020 saat TC di Turki lantaran terbentur kebijakan PT LIB yang membatasi dua orang pemain saja setiap klub.

Sementara, Bali United sudah mengirim Yabes Roni dan Kadek Agung.

Kemudian, kiper asal Kabupaten Kediri itu diminta menyusul bersama empat pemain tambahan lainnya, yakni Ernando Ari, Rizky Dwi Febrianto, Syahrian Abimanyu, dan Rizky Ridho.

Nadeo pun masih harus menunggu di bangku cadangan saat Piala AFF bergulir.

Kesempatan merumput sebagai starter baru datang pada laga ketiga melawan Vietnam.

Baca juga: Komentar Shin Tae-yong Soal Kepemimpinan Wasit Piala AFF: Untuk Hari Ini, Ada Untungnya di Kami

Itu pun karena Ernando cedera saat pemanasan sehingga Nadeo baru diputuskan tampil pada menit-menit akhir jelang kick-off.

Penampilan apiknya menghalau serangan tim The Golden Star Warriors sukses menjaga gawang Indonesia tetap perawan hingga akhir pertandingan.

Dia semakin matang setelah membantu Timnas Indonesia mengalahkan Malaysia 4-1.

Lanjut pada leg pertama semifinal dia menjadi pilar penting yang memaksa laga berakhir 1-1. Sampai puncaknya dia menjadi pahlawan yang menjaga harapan Indonesia.

Ada kepuasan tersendiri bagi Nadeo Agrawinata bisa menjawab semua keraguan selama ini.

Dia mengatakan lika-liku yang dihadapi hadir karena setiap pelatih memang memiliki pertimbangan masing-masing.

Sementara, masyarakat hanya bisa melihat di permukaan karena tidak tahu seluk beluk di balik layar.

“Pelatih timnas dan pelatih tim (klub) itu beda. Menurut Nadeo, ibarat koki berbeda masakan pun berbeda. Jadi, mereka tahu kemampuan pemain bagaimana,” ujar mantan penjaga gawang Borneo FC kepada Kompas.com sebelum dirinya bergabung bersama timnas untuk ke Piala AFF 2020 ini.

Baca juga: Shin Tae-yong Sebut Indonesia Punya Satu Keuntungan Jelang Laga Final Walau Usai Bermain 120 Menit

Nadeo Agrawinata menganggap setiap kesempatan yang diberikan adalah peluang. Kewajibannya adalah memaksimalkan peluang tersebut sampai berbuah kepercayaan.

“Bersyukur Coach Shin Tae-yong masih percaya sama Nadeo untuk berlatih bersama di Tim Nasional,” lanjut kiper yang kerap dimirip-miripkan postur dan mukanya dengan kiper Chelsea Kepa Arrizabalaga tersebut.

“Yang menentukan main atau tidak main adalah tim pelatih. Pelatih ada kriteria tersendiri dan itu yang tidak boleh kita tanggapi dengan rasa tidak enak hati," lanjut pemuda asli Kediri ini.

"Jadi, harus benar-benar tetap berusaha, sabar, dan sambil menunjukkan ke pelatih bahwa kita bisa dipercaya ketika mendapatkan kesempatan,” pungkasnya.

(*)

Berita Terkini