Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRUBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Mulai tanggal 2 Januari 2022 nanti, masuk ke kebun raya Indrokilo Boyolali (KRIB) mulai berbayar.
Penerapan tarif retribusi yang telah diatur oleh Perda Boyolali ini dilakukan setelah masa uji coba pembukaan KRIB selesai.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengatakan tiket masuk KRIB Boyolali terbilang masih cukup terjangkau.
Baca juga: Cara Booking Online Masuk Kebun Raya Indrokilo: Pengunjung Wajib Reservasi Lewat Aplikasi Si Boy
Baca juga: Potret Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Sudah Dibuka Kembali untuk Umum: Wisatawan Dibatasi
Yakni Rp 5 ribu per orangnya. Selain biaya tersebut, untuk menjaga kebersihan KRIB, per pengunjung juga dikenai biaya Rp 500 untuk retribusi sampah.
“Jadi setiap pengunjung masuk dikenai biaya Rp 5.500. Tarif ini berlaku untuk seluruh pengunjung, termasuk untuk anak-anak juga sama,” ujarnya.
Untuk pembelian tiket masuk, DLH Boyolali sebagai pengelola KRIB tetap memberlakukan secara online melalui aplikasi Si Boy.
Nantinya di loket, pengunjung tinggal scan barcode kemudian diprint di loket dan membayar retribusinya.
“Tetap memakai Si Boy. Semua kontrolnya melalui Si Boy. Aplikasi ini juga buat menghitung jumlah pengunjung yang masuk, buat kontrol kita (dalam pembatasan pengunjung, karena masih dalam masa pandemi COVID-19),” kata Lusia.
Baca juga: Selamatkan Pakis Pohon Merapi-Merbabu, Pemkab Boyolali Lakukan Konservasi di Kebun Raya Indrokilo
“Untuk pembayarannya saat ini masih menggunakan loket. Namun ke depan, pembayaran bisa langsung dari aplikasi Si Boy ini,” jelasnya.
Untuk resevasi, setiap aplikasi bisa digunakan untuk rombongan.
Karena memang biasanya pengunjung yang datang merupakan rombongan ibu-ibu dan anak-anaknya dengan menyewa sepur kelinci atau odong-odong.
“Uji coba di hari Sabtu-Minggu itu pengunjungnya luar biasa. Di hari biasanya, pengunjungnya 200 – 300, kemudian di hari Sabtu dan Minggu semakin banyak. Di Minggu ketiga (uji coba) pengunjungnya lebih dari 3.000 orang. Tapi ini karena masih gratis, nggak tahu nanti lihat perkembangan setelah berbayar, nanti seperti apa (jumlah pengunjungnya),” imbuhnya. (*)