Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tiga hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 2022, Kota Solo mulai banyak kedatangan wisatawan dari luar kota.
Di hari-hari besar atau libur panjang macam ini, wisatawan terkadang khawatir jika mendapati adanya harga yang menjulang tinggi.
Seperti di Yogyakarta, berulang kali terjadi keluhan harga kuliner bagi mereka wisatawan dipatok melebihi batas kewajaran.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka secara tegas menanggapi kekhawatiran itu.
Dia mengatakan kecil kemungkinan hal itu terjadi di Kota Bengawan.
"Saya yakin di Solo nggak ada yang 'ngepruk-ngepruk' gitu. Santai aja, ning Solo opo-opo murah," kata Gibran, kepada TribunSolo.com, Kamis (28/4/2022).
Suami Selvi Ananda itu turut mengimbau wisatawan untuk mengantisipasi permasalahan semacam itu dengan mengecek harga terlebih dahulu sebelum memesan.
"Jangan sampai (terjadi ya). Saya kira para konsumen sudah mulai pinter ya, mulai milih-milih, pasti awal-awal nanya buku menu dulu. Ya hati-hati," kata dia.
Baca juga: Cucu Jokowi Jan Ethes Meriahkan Solo Menari, Gibran : Ikut yang Sore Naik Kuda di Balai Kota
Baca juga: Ditanya Maju Pilgub DKI Jakarta 2024 Bareng Ahmad Sahroni, Jawaban Gibran Seperti Jokowi : YNTKTS
Gibran memohon wisatawan untuk memaklumi apabila ada kenaikan harga yang lebih dari biasanya. Apalagi harga bahan pokok memang sedang naik.
Hanya saja, jika sampai di luar batas kewajaran dia meminta agar itu dilaporkan padanya. Sanksi juga bakal menanti bagi penjual kuliner yang 'ngepruk' harga kepada wisatawan.
"Ya pasti ada sanksi. Kalau ada yang seperti itu di upload saja. Di upload saya, dilaporkan ke saya ya. Kuitansi ne difoto," katanya.
Peringatan Bupati Karanganyar
Bupati Karanganyar, Juliyatmono meminta libur Lebaran jangan jadi momentum untuk menaikkan harga dagangan sembarangan.
Terlebih di Bumi Intanpari menjadi wilayah 'surganya' para pelancong atau wisatawan, mulai dari pusat kota, Tawangmangu hingga Karangpandan.
"Tingkatkan pelayanan, jangan ngepruk (ugal-ugalan memasang harga)," kata Juliyatmono kepada TribunSolo.com, Selasa (19/4/2022).
Terlebih kata dia, aksi 'ngepruk' barang dagangan bisa viral di mana-mana yang akan membuat pembeli kapok.
"Hal itu, bisa berdampak enggak bagus jika sudah diunggah ke media sosial, orang-orang bakal kapok," kata dia.
Juliyatmono menekankan kepada pelaku usaha industri pariwisata agar menyiapkan lokasi dengan baik.
Pelaku usaha juga harus saling mendukung satu sama lain agar semuanya mendapatkan manfaat dari libur Lebaran.
"Para pemilik usaha juga diminta memberikan servis terbaik bagi tamu, keuntungan bukan diraih secara instan yang berdampak pada kekecewaan tamu," ungkap Juliyatmono.
Baca juga: Fantastis! Gibran Blak-blakan, Sebanyak 6.000 Tiket Konser Dream Theater di Solo Sudah Ludes Terjual
Baca juga: Santapan Lezat Sate Ayam Pak Kabul Ponorogo di Wonogiri : Tak Pelit Daging, Sehari 1.500 Tusuk Ludes
Kapolres Karanganyar, AKBP Danang Kuswoyo meminta semua pemilik usaha menyiapkan lahan parkir non bahu jalan.
Hal ini agar tidak terjadi penumpukan kendaraan hingga terjadi kemacetan.
"Kita sedang inventarisasi warung, hotel dan tempat usaha lainnya yang memakai bahu jalan untuk parkir, titiknya dimana, apakah memicu kemacetan nanti," kata Danang.
Dia menuturkan untuk dk wilayah kota, kepadatan arus lalu lintas juga terdeteksi di simpang Grompol Kebakkramat dan simpang Brigif.
Di sana tempat usaha di sekitar itu pun diminta menata lahan parkirnya.
"Sejauh ini yang terdeteksi di Tawangmangu, seperti De Lawu Park dan Embun Lawu, bahu jalan dipakai parkir," tuturnya. (*)