Kuliner Karanganyar

Gurihnya Kerupuk Kulit Sapi 'Manunggal' di Jumantono Karanganyar, Begini Proses Pembuatannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kerupuk kulit sapi Manunggal

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR -  Kerupuk kulit sapi identik sebagai kudapan pendamping untuk makanan berkuah, seperti soto, atau pun gulai.

Rasannya yang asin dan gurih pun digemari oleh kebanyakan masyarakat.

Pernahkah Anda penasaran bagaimana cara pembuatan krupuk kulit sapi?

TribunSolo.com menemui langsung salah satu pengusaha krupuk kulit sapi di Karanganyar.

Marjoko, pemilik rumah produksi kerupuk kulit ‘Manunggal’, tepatnya Desa Sringin, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, mengatakan bahan baku pembuatan rambak adalah kulit sapi yang tebal.

Baca juga: Nikmatnya Nasi Kare Warung Karenan, Menu Kuah Santan Kental Lokasi Warung di Barat MAN 1 Boyolali

"Kulit sapi yang bagus dijadikan rambak kulit sapi hanya kulit sapi jenis metal dan limosin, karena kulit sapi itu tebal, " ucap Marjoko, Selasa (13/7/2022).

Marjoko  menjelaskan, produksi rambak kulit sapi melalui proses kompleks hingga menghabiskan waktu beberapa hari.

Setelah kulit siap, kemudian direbus air panas untuk memudahkan pembersihan bulu dari kulit.

Selanjutnya kulit sapi dipanaskan lagi sampai kering.

"Proses dari kulit lapuan sampai kerupuk siap konsumsi butuh waktu tiga hari pengeringan penting, kalau mendung, dikeringkan di oven," kata Marjoko.

Baca juga: Biodata Triyono, Kepala Desa Jabung Sragen: Pengusaha Konveksi yang Sukses Gerakkan Ekonomi Warga

Setelah kering, lanjut kulit sapi tersebut dipotong ke ukuran dadu.

Kemudian usai dipotong dadu, kulit sapi diungkep atau dimasak dengan minyak panas.

"Kulit sapi yang sudah dipotong dadu, kemudian diungkep atau dimasak sampai enam kali tahapan," ujar Marjoko.

Ia menceritakan awal mula menggeluti usaha rambak kulit itu sejak sekira tahun 2011-2012.

Halaman
12

Berita Terkini