Berita Solo Terbaru

Kesaksian Warga di Mojo Solo Pakai Kompor Listrik : Irit, Bersih dan Tidak Ada Hangus-hangusnya

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga tengah menggunakan kompor listrik bantuan pemerintah di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Senin (26/59/2022). Di wilayah itu paling banyak mendapatkan kompor tersebut.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Rencana konversi kompor elpiji ke kompor listrik masih ramai diperbincangkan.

Meskipun pemerintah kemudian resmi menunda program konversi tersebut.

Terlanjur ramai, lantas seperti apakah kompor listrik?

Ternyata di Kota Solo ada daerah yang menerima program uji coba kompor induksi itu.

Mereka adalah warga di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon.

Salah satu penerima, Sariyati (47) merasakan manfaat dari kompor induksi.

"Irit, bersih, tidak ada hangus-hangusnya," jelasnya kepada TribunSolo.com, Senin (26/9/2022).

Untuk mendukung penggunaan kompor listrik, paket bantuan juga disertai panci dan teflon.

Ada pula MCB (Miniature Circuit Breaker) untuk membagi daya.

1300 kWh khusus untuk kompor induksi, 900 kwH untuk keperluan lain.

Daya yang semula 450 kWh dinaikkan menjadi 2.200 kWh.

Sejauh ini tidak ada kendala berarti saat menggunakan kompor induksi.

"Ada mesin cuci, kulkas, televisi," terangnya.

Namun, ia mengaku belum secara penuh menggantikan kompor gas.

Hanya saja, kompor gas menjadi lebih jarang dipakai.

Baca juga: Laksanakan Arahan Pemerintah, PLN Fokus pada Program Uji Coba Kompor Listrik

Baca juga: Bupati Sragen Sebut Butuh 1-2 Tahun Agar Masyarakat Terbiasa dengan Konversi Kompor Gas ke Listrik

"Sebelumnya satu minggu satu tabung. Sekarang 2-3 minggu baru habis," tuturnya.

Penggunaan kompor induksi pun tidak terlalu berdampak signifikan pada tagihan listrik.

Justru tagihan berkurang karena penerima bantuan mendapat subsidi.

"Sebelumnya sebulan sekitar Rp 100.000, sekarang sekitar Rp 75.000," jelasnya.

Sehari-hari ia menggunakan kompor induksi untuk berbagai keperluan.

Di antaranya memasak air, sayur, dan keperluan lain.

Terbanyak Penerima Kompor Listrik

Lurah Mojo, Nur Rochmad menjelaskan, Kelurahan Mojo menjadi salah satu yang terbanyak sebagai penerima program uji coba konversi kompor induksi.

Setidaknya sekitar 170 orang menerima paket bantuan kompor induksi.

"Dipusatkan di WTP (Warga Terdampak Penataan) HP (Hak Pakai) 0001 Mojo, Eks-HP 16, belakang perumahan Brimob yang baru berdiri itu," jelasnya.

Pemilihan sasaran program ini bukan tanpa alasan.

Baca juga: Cara Pakai Kompor Listrik atau Kompor Induksi, Ini Bedanya dengan Kompor Gas

Baca juga: Warga Solo Rasakan Berbagai Keuntungan Beralih ke Kompor Induksi, Lebih Nyaman dan Irit

"Mereka rata-rata berpenghasilan rendah. Saya kira lebih mudah untuk pemantauannya. Mereka terpusat dalam satu hunian sehingga bagi PT. PLN untuk pemantauannya," terangnya.

Sebelum dibagikan, PT. PLN (Persero) UP3 Surakarta telah melakukan sosialisasi dengan mengundang camat dan lurah.

Setelah itu, para calon penerima pun diundang untuk diberikan penjelasan mengenai penggunaan, berikut kelebihan dan kekurangannya.

Awalnya ada sosialisasi dulu dari PT. PLN Surakarta.

"Lalu mereka menerima kompor setelah sebelumnya survei oleh pendamping PT. PLN untuk mendata calon penerima," jelasnya.

Untuk mendukung penggunaan kompor listrik, dia membenerkan ada paket bantuan juga disertai panci dan teflon.

Ada pula MCB (Miniature Circuit Breaker) untuk membagi daya. 1300 kWh khusus untuk kompor induksi, 900 kwH untuk keperluan lain.

Daya yang semula 450 kWh dinaikkan menjadi 2.200 kWh.

Ia pun memastikan tidak ada biaya sepeser pun yang dikeluarkan warga dalam program ini.

Bahkan mereka justru mendapatkan subsidi sehingga pembayaran tagihan listrik menjadi lebih murah.

Sebagai sasaran uji coba, menurutnya, ini merupakan keuntungan tersendiri.

"Mungkin nanti akan ada kebijakan baru lagi gas 3kg menjadi tidak seperti sekarang. Tidak bisa mudah mendapatkan lagi. Kalau seperti itu mereka mendapat keuntungan," tandasnya. (*)

Berita Terkini