Muktamar Muhammadiyah

Muktamar Muhammadiyah, PDM Boyolali Berharap Bisa Lahirkan Kolaborasi Senior dan Junior

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Ada berbagai harapan terkait digelarnya Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo ini. 

Termasuk harapan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Boyolali. 

Muktamar Muhammadiyah salah satu rapat tertinggi bagi organisasi.

Dalam Muktamar nanti salah satu agenda pentingnya adalah pergantian struktural organisasi.

Ada lebih kurang 92 nama yang masuk dalam bursa calon ketua umum (caketum) PP Muhammadiyah.

Dari 92 caketum itu, akan dikerucutkan menjadi 39 dalam Tanwir.

Ke 39 nama itulah yang akan dibawa ke arena Muktamar untuk dipilih 13 nama sebagai tim formatur.

Baca juga: Muktamar Muhammadiyah, Harapan PDPM Klaten untuk Calon Ketua Umum: Tokoh yang Mumpuni dan Hebat 

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Boyolali, Jindar Wahyudi berharap Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Solo ini bisa membawa kemajuan bagi persyarikatan Muhammadiyah.

Muktamar ke- 48 ini, menjadi momentum untuk bisa memadukan pemimpin senior dan Junior.

"Tapi tetap mempertimbangkan kopentensi dan yang tidak kalah pentingnya, kolaboratif antara ulama dan intelektual, guna terwujudnya Islam yang berkemajuan," ungkapnya.

Menurutnya, kepemimpinan Muhammadiyah ke depan harus kolektif, kolaboratif.

"Sehingga mampu  mencerahkan semesta sebagai tindak lanjut dari paham Islam yang berkemajuan," jelasnya.

Sementara itu, terkait muktamar Muhammadiyah nanti pihaknya mengutus 8 orang Muhammadiyah dan 7 orang dari Aisyah untuk menjadi peserta muktamar ke- 48.

Sedangkan untuk penggembira yang terdata 5.973 orang.

Hanya saja jumlah itu belum termasuk pelajar dan simpatisan Muhammadiyah.

"Banyak pelajar dan simpatisan yang datang sendiri-sendiri ke lokasi-lokasi Muktamar. Apalagi juga dekat," pungkasnya. (*)

Berita Terkini