Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Banyak pengendara memilih naik sepeda motor saat melakukan perjalanan jarak jauh.
Tak hanya orang dewasa saja, berkendara jarak jauh dengan menggunakan sepeda motor banyak dilakukan oleh para pelajar, untuk mengerjakan tugas atau pergi bermain.
Lantas, bagaimana agar tetap aman berkendara jarak jauh dengan mengendarai sepeda motor?
Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah (Jateng), Suko Edi mengatakan para pengendara harus menyiapkan segala sesuatu dengan baik sebelum melakukan perjalanan jarak jauh.
Hal itu dilakukan untuk agar selama perjalanan terasa menyenangkan.
"Yang pertama tentu melakukan pengecekan kondisi motor dan juga memastikan kondisi fisik sehat," ujarnya dalam press release yang diterima TribunSolo.com, Selasa (25/4/2023).
Baca juga: Decksa Almer, Bocah 14 Tahun dari Astra Honda Kibarkan Merah Putih di Sirkuit Thailand
Baca juga: Ajari Bocah Tahu Safety Riding di Jalan, Ini Cara Jitu dari Honda Astra Motor Jateng
Selama berkendara, istirahat merupakan hal yang utama.
Untuk itu, Suko merekomendasikan agar setiap pengendara beristirahat sebentar setelah berjalan selama 2 jam.
Selain itu, agar tidak mudah lelah, alangkah lebih baik para pengendara selalu menikmati perjalanan.
"Tipsnya lakukan istirahat sebentar setelah menempuh perjalanan selama 2 jam dan nikmati perjalanan tanpa terburu-buru," terangnya.
Penjelasan tersebut disampaikan Suko dalam kegiatan Ngabres atau Ngabuburit bersama Forum Keselamatan Sekolah (FKS) Grisaba SMKN 1 Bancak.
Dalam acara tersebut juga dijelaskan unsur keselamatan berkendara yang belum terlalu dipahami pengendara terutama Gen Z.
Pasalnya, berkendara bukan hanya soal kemampuan berkendara saja, namun juga tentang aturan berlalu lintas dan mengelola emosi salah satunya saat menghadapi kemacetan lalu lintas.
Selain itu, bagi para pelajar, tetap harus bisa mengantisipasi lingkungan yang dilewati terutama menuju ke sekolah.
Karena kondisi jalan biasanya berbeda, seperti kemungkinan melewati jalan rusak.
Selain itu, emosi para pelajar juga diuji ketika berkendara di cuaca panas terik maupun hujan, belum lagi saat merasa bosan atau sedang mengantuk.
Kecelakaan lalu lintas pun membayangi pelajar apabila tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri saat menghadapi beragam situasi tersebut.
Para pelajar yang hadir dalam acara dengan topik Generasi Z #Cari_Aman Berkendara saat Perjalanan Panjang itu mengajukan pertanyaan soal keamanan berkendara dengan membawa bayi/balita atau lansia.
Menurut para pelajar, hal tersebut dinilai memiliki kesan berbahaya apabila berkendara dengan menggunakan sepeda motor.
Menurut Suko, berkendara dalam kurun waktu yang lama tidak dirasakan membawa bayi atau balita.
Mengingat kondisi fisik dan daya tahan bayi/balita masih belum sekuat usia anak-anak.
Hal yang sama juga berlaku ketika membawa lansia melakukan perjalanan dalam waktu yang lama.
Ia menyarankan saat melakukan perjalanan jarak jauh membawa balita dan lansia lebih baik memanfaatkan transportasi umum, seperti bus, kereta api dan lainnya.
Karena pentingnya keselamatan saat melakukan perjalanan jarak jauh, perlu mengubah mindset 'ingin cepat sampai' menjadi 'menikmati berkendara'.
(*)