Berita Klaten

Cerita Diran, Warga Klaten yang Sering Menemukan Benda Diduga Cagar Budaya: Mimpi Dapat Pusaka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi penemuan ODCB di Kropakan, Mranggen, Jatinom, Klaten, berada di dalam tanah sekitar 50-80 Cm dari permukaan tanah.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Warga Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Jatinom, Kabupaten Klaten ini sering menemukan objek diduga cagar budaya (ODCB). 

Adalah Diran (56).

Dia sehari-hari bekerja membuat batu di lahan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya di Desa Mranggen, Senin (12/6/2023).

Ia berangkat pada pagi hari dan sore hari untuk membuat bata, setiap harinya ia memacul tanah di lahan tersebut sebagai bahan baku membuat batu bata.

Beberapa kali ia menemukan benda objek diduga cagar budaya (ODCB).

"Nemu (ODCB), tapi dulu dibuang lagi karena tidak tahu," ujar Diran saat ditemui TribunSolo.com.

Kini sesudah adanya edukasi dari pegiat cagar budaya yang mendatanginya, ia sering melaporkan benda-benda yang ditemui dan mengumpulkannya untuk disimpan di salah satu rumah warga.

"Kadang nemu kendi-kendi yang sudah pecah, umpak, sama balung (tulang), lumpang kondisi tidak utuh," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, juga pernah menemukan sejenis kampak, tapi dibuang kembali karena tidak ketahuannya.

Baca juga: Polisi Khusus Hingga Dinas Kebudayaan Klaten Cek Temuan Benda Diduga Cagar Budaya di Tol Solo-Jogja

"Disebelah sana juga ada bekas keren (tempat memasak tradisional) berjejer, tapi sudah rusak karena tanahnya dibuat undak-undakan," jelasnya.

Diran sendiri menceritakan pernah bermimpi mendapat pusaka jenis pedang di lokasi lahannya.

"Pernah ada impen (mimpi) dapat pusaka seperti pedang, lokasinya di lahan sini. Tapi sampai sekarang belum nemoni (ketemu)," ujarnya.

Sementara itu, pegiat cagar budaya Hari Wahyudi mengatakan penemuan benda ODCB sendiri banyak ditemui di dalam tanah sekitar lokasi sumur kuno yang berada di Dusun Kropakan tersebut.

"Penemuan sendiri ditemukan di kedalaman 50-80 cm di bawah permukaan tanah sekarang," jelas Hari.

Ia menyebut kontur tanah di lokasi tersebut semakin ke barat meninggi, diperkirakan ODCB tersebut berasal dari jaman mataram kuno abad 8-10.

"Ada tulang, tera besi, kondisinya dalam keadaan pecah tapi masih membentuk. Tersusun berlapis," pungkasnya. (*)

Berita Terkini