Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pimpinan UIN Raden Mas Said Surakarta memutuskan akan membuka aduan bagi mahasiswa baru (maba) yang sudah terlanjur mendaftar pinjaman online (pinjol).
Diketahui, keputusan ini diambil pasca kisruh ospek atau Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang digelar oleh Dewan Mahasiswa (Dema) UIN, dimana maba diwajibkan mendaftar pinjol.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Raden Mas Said Surakarta Imam Makruf, mengatakan aduan dibuka sebagai respons kekhawatiran dampak negatif yang ditimbulkan akibat pendaftaran pinjol tersebut.
Selain itu, pihak kampus juga ingin mengetahui jumlah mahasiswa yang terdaftar dalam pinjol.
Berdasarkan pengakuan dari Dema yang disebut Imam Makruf, ada sekira 500 mahasiswa yang telah terdaftar pinjol.
Baca juga: Update Kisruh Ospek UIN Solo Disponsori Pinjol : Dema Dibekukan, Ketua Dema Dicopot dari Jabatannya
"Kalau pengakuan dari kemarin (sidang dakwaan), mengakunya 500. Ini rencana kita akan membuat semacam aduan biar kita tahu yang registrasi itu berapa," ujarnya, kepada TribunSolo.com, Rabu (9/8/2023).
Adanya aduan tersebut diharapkan dapat melindungi nomor-nomor penting seperti NIK hingga handphone jika nantinya ada persoalan di kemudian hari.
"Ini salah satu bagian advokasi kita untuk melindungi mahasiswa. Iya kita akan kumpulkan data siapa yang registrasi," terangnya.
Disinggung mengenai kapan dibukanya aduan tersebut, pihak kampus mengatakan masih dalam persiapan.
"Hot Linenya kita persiapkan dulu, dan saya usahakan bisa secepatnya," jelasnya.
(*)