Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sebuah daun kuno yang terbungkus material lava ditemukan di lahan motor cross di Desa Leses, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten.
Posisi daun itu ditemukan di dekat penemuan yoni dan arca.
Daun tersebut ditemukan di kedalaman 30 cm di bawah permukaan tanah, lokasi tempat diamankannya yoni dan arca.
Temuan tersebut ditemukan oleh pegiat cagar budaya, Hari Wahyudi ketika ia mengecek lokasi pada Jumat (3/11/2023).
"Kondisi daun sudah membatu, untuk jenisnya sepertinya daun jati muda," ujar Hari kepada TribunSolo.com.
Daun ini terbungkus dengan material lava, yang diduga dari Gunung Merapi.
Pihaknya kini tengah mencari informasi kepada Geolog, guna mengetahui dan mencocokkan kronologi temuan daun ini.
Dari informasi geolog yang ia terima, jejak daun tersebut di dalam peta geologi masuk ke dalam formasi QMI (endapan gunung api Merapi muda) pada zaman quarter.
"QMI itu sendiri terdiri dari beberapa bagian, dari material tuff, abu vulkanik, breksi, aglomerat, dan lelehan lava yang tidak terpisahkan," paparnya.
Baca juga: Ekskavasi Candi Watugenuk Boyolali : 10 Hari, Ditemukan Potongan Batu Kecil, Ada Lingga Pathok
Sejajar dengan Candi Kimpulan
Dari analisa yang dilakukan Hari, didapatkan data kalau ikon arca dan yoni yang di temukan di situs Leses, mirip dengan ikon yang berada di Candi Kimpulan.
"Kesimpulan awal saya, bentuk Candi Leses diperkirakan sejenis dengan Candi Kimpulan. Yakni bangunan khusus untuk pemujaan kepada Dewa Ganesha," jelasnya.
Dewa Ganesha dipercaya sebagai penolak segala marabahaya.
Juga diduga mungkin dahulu terdapat pemeluk sekte Ganapatya.
Sekte yang merupakan agama Hindu yang juga menyembah Ganesha, sebagai dewa tertinggi.
"Situs Leses dengan Candi Kimpulan memiliki jarak yang sama dari puncak Gunung Merapi sekitar 17 km. Keletakan kedua situs juga sejajar, dengan orientasi ke Timur dan Barat," ungkapnya. (*)