Piala Dunia U17

Piala Dunia U-17 Bisa Jadi Gerbang Ubah Persepsi Suporter, Botol Tak Lagi Dilempar ke Lapangan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Waketum II PSSI Ratu Tisha saat ditemui di Media Center Piala Dunia U-17 di Hotel Solia Zigna Solo, Selasa (14/11/2023).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wakil Ketua Umum (Waketum) II PSSI, Ratu Tisha memastikan banyak hal yang bisa ditiru dari gelaran Piala Dunia U-17 untuk kompetisi sepak bola dalam negeri.

Bahkan segala hal yang ada dalam gelaran Piala Dunia U-17 disebut Ratu Tisha bisa diimplementasikan di kompetisi nasional.

Sejumlah implementasi yang bisa diterapkan dalam kompetisi nasional menurut Ratu Tisha antara lain manajemen pertandingan, manajemen pelatihan wasit, hingga manajemen pelayanan suporter.

"Oh banyak sekali ya seperti tadi yang saya sebutkan, seperti di area match management, kita bisa implementasikan di area referee training management, kita bisa implementasikan juga di area bagaimana pelan-pelan merubah persepsi dari fans itu bahwa fans servises untuk kenyamanan itu adalah yang utama," ujar Ratu Tisha saat ditemui di Media Center Piala Dunia U-17 di Hotel Solia Zigna Solo, Selasa (14/11/2023).

Ia memberi contoh seperti diperbolehkannya suporter membawa minuman ke area tribun stadion namun dengan tidak menyertakan penutup botolnya.

Baca juga: Evaluasi Gelaran Piala Dunia U-17, PSSI Soroti 4 Hal Ini : Kesiapan Hingga Pelayanan Penonton

Hal itu diterapkan oleh panitia pelaksana (Panpel/LOC) Piala Dunia U-17 untuk mencegah wadah minum tersebut dilempar ke dalam lapangan oleh para suporter.

"Kalau orang gak bisa minum kan mungkin gak nyaman. Jadi kita harus mengubah, tapi bagaimana caranya agar fans kita bisa teredukasi dengan baik bahwa bawa botol ke dalam lapangan itu bukan untuk dilempar tapi untuk minum," sambungnya.

Namun demikian, Ratu Tisha menjelaskan bahwa pembelajaran dari gelaran Piala Dunia U-17 di Indonesia itu bisa diikuti seiring dengan pembenahan sejumlah sektor di kompetisi lokal.

"Jadi yang pelan-pelan harus kultur kita mengikuti sistem yang ada" urainya.

"Oleh karena itu, nah sistem ini ya tadi, area management, area fans serviceses, di brand activition area bisa teman-teman lihat di sana banyak sekali aktivasi-aktivasi bersama sponsor dan lainnya untuk para fans yang itu sudah juga dilakukan beberapa di liga kita walaupun belum semua dan masih harus ditingkatkan," imbuhnya.

Sejumlah hal yang ia katakan tadi diakui Ratu Tisha yang bisa diadopsi untuk kompetisi lokal secara langsung kedepannya.

"Dan itu adalah salah satu yang bisa kita adopsi secara langsung," pungkasnya.

(*)

Berita Terkini