Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Sragen membantu pelepasan cincin di jari warga Sragen yang sudah membengkak, Senin (11/12/2023).
Cincin batu akik tersebut terpasang di jari manis tangan kiri Sulardi (39) warga Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.
Proses pelepasan dilakukan di Puskesmas Masaran 1, karena kondisi jari tangannya sudah membengkak.
Karena keterbatasan alat, pihak Puskesmas Masaran 1 pun memanggil petugas pemadam kebakaran Sragen untuk membantu proses pelepasan.
Kondisi jari tangan Sulardi pun sudah membengkak cukup besar.
Karena itulah, cincin tersebut tidak bisa dilepas dengan manual.
Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Sragen melepas cincin tersebut dengan menggunakan alat pemotong besi berukuran kecil.
Proses pemotongan cincin pun cukup memakan waktu karena besi pada cincin tersebut berukuran cukup tebal.
Selain itu, kondisi jari yang sudah membengkak membuat Sulardi merasa kesakitan.
Lantas, dari pihak Puskesmas Masaran 1 melakukan tindakan dengan pembiusan lokal.
Setelah itu, petugas Damkar Sragen melepas batu akik yang berukuran cukup besar terlebih dahulu dengan cara membuka besi penahan ditepi batu akik.
Baca juga: Jari Manis Kiri Ibu Hamil Klaten Bengkak, Gegaranya Cincin, Damkar Klaten Bantu Lepas Pakai Benang
Lalu, memotong dua sisi bagian atas cincin tersebut hingga dapat diregangkan.
Setelah terpotong, cincin tersebut dapat dilepas dari tangan Sulardi.
Sulardi pun merasa lega, cincin tersebut akhirnya bisa lepas dari jarinya.
Menurut pengakuan Sulardi, cincin tersebut awalnya sengaja ia pasang.
Namun, ketika hendak dilepas, ternyata tidak bisa, dan kemudian ia terus memaksa melepas cincin tersebut, hingga membuat jarinya bengkak bahkan terluka.
"Bengkaknya sudah satu minggu ini, mau dilepas, tapi nggak bisa akhirnya datang ke Puskesmas," kata Sulardi kepada TribunSolo.com, Senin (11/12/2023).
Terpisah, petugas Damkar yang melepaskan cincin tersebut, Eko Rismiyanto mengatakan pelepasan cincin tersebut membutuhkan waktu lebih dari 15 menit.
"Kira-kira butuh waktu 15 sampai 20 menit, awalnya kita dapat laporan dari Puskesmas Masaran 1, bahwasanya ada korban pelepasan cincin, yang kebetulan jari tangannya sudah bengkak," kata Eko.
"Dan untuk proses pelepasan kendalanya itu hanya si korban merasa sakit karena itu kita minta dari pihak Puskesmas untuk dibius, biar rasa sakitnya hilang," sambungnya.
Menurut Eko, sepanjang tahun 2023 ini, pihaknya sudah melakukan pelepasan cincin sebanyak lebih dari 60 kali.
Meski agak kesulitan, ini bukan pelepasan tersulit menurut Eko.
Eko menceritakan ia sempat membantu pelepasan cincin, yang sudah dalam kondisi tertutup daging.
Karena itulah, ia perlu bantuan petugas kesehatan.
"Dulu juga ada yang paling sulit lagi, jadi cincinya itu sudah masuk di daging, cincinya sudah ketutup daging, pelepasan cincin di Puskesmas Sragen, ini tersulit kedua," pungkasnya. (*)