Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Perang sarung dengan senjata tajam oleh kalangan remaja menjelang sahur, marak terjadi di sejumlah wilayah.
Mengantisipasi fenomena itu agar tak marak di Solo dan sekitarnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bakal berkoordinasi dengan Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi.
“Oh ya itu yang nggak boleh. Coba nanti saya koordinasi dengan Pak Kapolres,” tuturnya saat ditemui di kantornya Senin (18/3/2024).
Baca juga: Sudirman Said Ungkap Rencana Timnas AMIN Usai KPU Umumkan Hasil Pemilu pada 20 Maret 2024
Polresta Solo sudah dua kali menangkap sekumpulan remaja yang melakukan aksi semacam ini.
Mereka menggunakan sarung untuk menyamarkan gear dan batu bertujuan melukai kelompok lawannya.
“Kalau konteksnya bercanda slepet nggak apa-apa. Tapi jangan dimasukin gear ya,” jelasnya.
Pihak kepolisian mengamankan 25 remaja dikarenakan melakukan aksi perang sarung di Jalan Ir Juanda Pucangsawit Kecamatan Jebres kota Surakarta, Sabtu dini hari (16/03/2024).
Baca juga: Tanggapi Permintaan Golkar Soal Jatah 5 Kursi Menteri, Gibran: Nanti Didiskusikan Lagi
Kasat Samapta Polresta Surakarta Kompol Arfian Riski Dwi Wibowo mengatakan 25 remaja tersebut diamankan oleh tim sparta berawal saat patroli lingkar wilayah dan mencurigai banyak remaja yang berkumpul di Jalan Ir Juanda.
Dan saat didatangi ada beberapa dari mereka berusaha melarikan diri.
"Setelah diinterogasi dari 25 remaja tersebut berasal dari 2 kelompok yang berbeda, dan mereka rata-rata masih anak dibawah umur atau masih pelajar," jelasnya.
Lalu setelah itu pihak kepolisian berhasil menangkap 11 remaja pada Minggu (17/3/2024) sekira pukul 02.00 WIB.
Mereka ditangkap di dua lokasi berbeda yakni 2 orang diamankan di jalan Adi Sucipto dan 9 orang lagi diamankan di jalan proyek bengawan samping Transmart Pabelan.
Kabagops Kompol Sutoyo mengatakan bahwa penangkapan kesebelas remaja tersebut berawal tim sparta sat Samapta Polresta Surakarta saat melaksanakan kegiatan patroli di sekitar Tugu Mahkota Laweyan Kota Surakarta.
Pihaknya mencurigai dua orang yang ternyata membawa satu sarung warna putih yang diikat atau dibentuk menyerupai cambuk yang disimpan di dalam jok sepeda motor.
Diduga mereka akan melakukan perang sarung dengan alat tersebut.
(*)