Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Di balik keindahan Objek Wisata Candi Cetho di Desa Gumeng , Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar ternyata memiliki beberapa kisah mitos di sana.
Mulai dari perempuan yang sedang datang bulan tak boleh masuk ke Candi Cetho hingga harus berperilaku sopan saat di lokasi.
Kades Gumeng Suryanto mengatakan, ada alasan mengapa hal-hal tersebut dilarang di Candi Cetho.
"Kalau menurut leluhur kita, kalau perempuan yang sedang datang bulan dan dirinya tidak bersih tidak diperbolehkan masuk," kata Suryanto, Jum'at (4/10/2024).
Suryanto mengatakan apabila wisatawan perempuan tersebut wajib datang dengan bersih atau tidak mengalami datang bulan.
Baca juga: Candi Cetho Wisata Andalan di Karanganyar Jateng : Wisatawan Terbanyak Berasal dari Bali
Apabila wisatawan perempuan itu tetap nekat masuk dengan kondisi tersebut, maka bisa terjadi malapetaka yang akan dialami wisatawan itu sendiri.
"Apabila nekat, maka ada hal yang tidak kita inginkan bagi yang melanggar larangan," kata Suryanto.
Kemudian, mitos di Candi Cetho selanjutnya yaitu para wisatawan bersikap sopan di sana.
Ia menjelaskan, dalam mitos tersebut itu para pengunjung tidak boleh melakukan tindak perilaku yang tidak terpuji, mencela maupun mengejek patung akan mengalami masalah setelah keluar dari candi.
"Mitos ini sampai sekarang masih berjalan, dan kebenarannya sendiri tergantung yang kita rasakan sendiri," kata dia.
Baca juga: Candi Cetho, Ada di 1.496 MDPL Gunung Lawu, Peninggalan Prabu Brawijaya V
(*)