Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Batik Solo Trans (BST) akan melakukan sejumlah penyesuaian di tahun depan, seperti memperpendek jam layanan hingga mengubah rute pelayanan.
Hal ini dilakukan pasca BST sebagian besar sudah tidak dibiayai APBN lagi.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo Taufiq Muhammad membenarkan hal ini.
“BTS (Buy The Service) 2025 APBD sudah menganggarkan. Feeder mengambil alih saya jadikan 7 rute dulu 6. Full APBD. Jam layanan hanya sampai jam 6 sore,” jelasnya.
Selain itu, ia juga mengatur ulang jadwal layanan sebagai bagian dari efisiensi. Ada yang dilonggarkan ada pula yang dirapatkan.
“Waktu tunggunya jam sibuk pagi dan sore yang agak rapat. Yang jam tidak sibuk kita longgarkan. Biar mencakup semua layanan tadi,” tuturnya.
Taufiq mengungkapkan pihaknya menganggarkan Rp 27 miliar untuk mempertahankan layanan ini.
“Secara prinsip semua masih ada pelayanan. Anggaran total Rp 23 miliar sama BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) Rp 4 miliar,” ungkapnya saat ditemui di Terminal Tirtonadi Selasa (17/12/2024).
Baca juga: Tawa Kecil Jokowi di Solo Jateng saat Disinggung Bakal Kembalikan KTA atau Tidak Pasca DIpecat PDIP
Pihaknya menambah rute untuk feeder BST dengan mengambil alih rute yang dulunya dilayani dengan armada bus.
“Eks-Layanan Koridor 2 Bus Kerten-Panggung lewat Yosodipuro-Solo Paragon-Balapan besok saya layani feeder,” terangnya.
Ia juga menghilangkan koridor 6 karena sudah terlayani Bus Trans Jateng.
“Yang kita hilangkan koridor 6 karena sudah terlayani Trans-Jateng Terminal-Solo Baru-The Park,” ungkapnya.
Sejumlah koridor kini di dibiayai APBD. Namun, ada beberapa koridor yang masih dibiayai APBN. Hal ini membuat jam layanan berbeda.
“Koridor 3-4 hanya sampai jam 6 sore. Koridor 1 dan 5 masih sampai jam 9 malam karena masih di-backup APBN,” jelasnya.