TRIBUNSOLO.COM - Di Klaten, ada penjual serabi Jawa di Klaten yang jarang ditemui.
Berbeda dari serabi solo yang cenderung tipis, serabi Jawa lebih tebal dan disajikan dengan kuah santan.
Penjual serabi Jawa di Klaten ini berlokasi di Dukuh Banaran, Desa Pugeran, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten.
Tatmi merupakan pemilik usaha kuliner ini, mengatakan telah menjalankan usaha selama puluhan tahun.
"Tahun awalnya ga inget, dua puluh tahunan ada," ujar Tatmi kepada TribunSolo.com.
Sebelum berjualan serabi, Tatmi bekerja sebagai penjahit.
Baca juga: Warung Soto Enak di Klaten, Soto Bumbung Mbok Rene Mangkoknya Gunakan Bumbung Bambu
Tatmi lalu banting stir, menjajakan serabi.
Ia hanya modal nekat, langsung berjualan serabi.
Di awal berjualan serabi, dirinya lalu mendapat komplain dari pelanggan.
"Komplain pertama itu kurang air, serabimya bantet. Ini serabi mu begini," paparnya.
Ia lalu mengganti serabi, bila pelanggan mengeluh.
"Pokoknya ada pelanggan mengeluh, diijoli (ditukar). Makanya pelanggan banyak," kata Tatmi.
Awalnya, Tatmi menjual serabi dengan kuah santan.
Namun kurang diminati, sehingga ia hanya menjual serabi kering tanpa kuah.
Baca juga: Perbedaan Serabi Notosuman Ny Handayani dan Ny Lidia, Serabi Oleh-oleh yang Terkenal di Solo Jateng
Bahan baku membuat serabi, dipaparkan Tatmi dari tepung beras, santan, dan garam.
Bahan tersebut lalu dicampurkan dengan air panas, diaduk hingga siap menjadi adonan serabi.
Tempat memasak serabi, masih memggunakan gerabah dan kayu bakar.
Hal ini masih ia pertahankan.
Diawal Tatmi berjualan, ia bisa menghabiskan adonan sebanyak 10 kilogram per hari.
Namun saat ini ia hanya membuat 5 sampai 7 kilogram adonan per hari.
"Kadang nambah, gak pasti. Nonton pembeli," ujar Tatmi.
(*)