TRIBUNSOLO.COM - PNM Cabang Semarang menggelar Training of Trainer (ToT) Al-Qur’an Isyarat bagi penyandang tunarungu di Hotel Noormans, Semarang.
Sedikitnya 50 peserta mengikuti kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini.
Baca juga: PNM Teruskan Bentuk Syukur dalam HUT ke-26, Lewat Sedekah Kurban di 26 Titik
Acara yang merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PNM ini dilaksanakan bekerja sama dengan BRI Wilayah Semarang dan bertujuan memberdayakan komunitas disabilitas agar lebih mandiri dalam pendidikan spiritual.
Dalam pelatihan ini, PNM juga menyerahkan 200 mushaf Juz 30 edisi Al-Qur’an Isyarat yang diberikan secara simbolis oleh Wakil Pimpinan PNM Cabang Semarang beserta perwakilan dari BRI Wilayah Semarang.
Melalui program TJSL ini, PNM tidak hanya menyentuh komunitas Sekolah Luar Biasa (SLB), tetapi juga menjangkau nasabah Mekaar PNM yang memiliki kebutuhan khusus.
Seperti disampaikan Wakil Pimpinan PNM Cabang Semarang, Azis Junaidi, dua orang ibu penyandang tunarungu yang merupakan nasabah Mekaar juga turut menjadi peserta pelatihan.
“Kami di PNM percaya bahwa keberagaman dan keterbatasan bukanlah penghalang untuk tumbuh dan belajar, termasuk dalam memahami isi Al-Qur’an melalui metode isyarat. Dua nasabah Mekaar kita menjadi contoh nyata akan hal itu.” Ujar Azis.
Baca juga: PNM Cabang Yogyakarta Kobarkan Semangat Pancasila dan “Beta Selalu Ada” di Momen HUT ke-26 PNM
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen PNM dalam memberi ruang bagi kelompok disabilitas untuk mendapatkan akses belajar yang setara.
Salah satu narasumber pelatihan adalah Rieka, penyandang tunarungu lulusan Universitas Brawijaya dan magister dari Jepang, yang memberikan pelatihan langsung kepada peserta. PNM memastikan pelatihan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga membekali peserta agar mampu menjadi pelatih bagi sesama tunarungu.
PNM berharap melalui kegiatan ini, benih kebaikan dan semangat belajar akan terus tumbuh di tengah komunitas disabilitas. Dengan rasa syukur dan semangat inklusif, PNM optimis bahwa langkah kecil ini akan membawa dampak besar, tidak hanya bagi para peserta, tetapi juga masyarakat luas. Ke depan, PNM akan terus menghadirkan program-program TJSL yang menyentuh dan menginspirasi, sebagai bagian dari dedikasi membangun Indonesia yang lebih adil dan berdaya bagi kelompok disabilitas.
(*/ADV)