Baca tanpa iklan
TRIBUNSOLO.COM - Setahun lalu, Kimberly Ryder resmi cerai dari Edward Akbar pada 21 Juli 2024.
Pasca menjanda, diakui Kim ada sejumlah pria yang mendekatinya.
Bahkan ada yang langsung menawarkan diri menjadi ayah sambung bagi anak-anaknya.
Kimberly, yang akrab disapa Kim, tidak menutup hati untuk membuka lembaran baru.
Namun, ia mengaku sulit membedakan niat para pria yang datang padanya, apakah serius atau sekadar main-main.
"Mendekati ada cuma enggak tahu (serius atau hanya main-main)," kata Kimberly ketika ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/7/2025).
Ia kemudian menceritakan salah satu pengalaman cukup aneh yang membuatnya merasa risih.
Seorang pria kerap mengiriminya pesan lewat Direct Message (DM) Instagram, dan tanpa basa-basi menyatakan keinginannya menjadi ayah sambung bagi kedua anak Kimberly.
"Banyak banget yang nge-DM, bilang mau jadi bapak sambung dari anak-anakmu. Jadi bapak aja belum, tapi lu mau menjadi bapak sambung buat anak-anak yang enggak sedarah sama lu. Aneh banget," jelasnya.
Kim tak menyangka ada seseorang yang begitu berani menawarkan diri menjadi suami dan ayah sambung, padahal mereka belum pernah bertemu secara langsung.
"Kalau mau deketin ya deket aja dulu, enggak usah minta jadi ayah sambung," ucapnya.
Meski terbuka untuk hubungan baru, Kimberly menetapkan sejumlah kriteria bagi calon pasangan.
Ia berharap bisa menemukan sosok pria yang tepat bukan hanya untuk dirinya, tapi juga bagi anak-anaknya.
"Ya insya Allah muslim ya, enggak merokok, wangi, hatinya baik, ada pekerjaan tetap, pekerja keras, sayang sama keluarga, hopefully punya relationship yang baik sama anak-anakku ke depannya, (punya) emotional intelligence. Banyak deh, banyak kriterianya," terangnya.
Ketika disinggung soal profesi, Kimberly mengaku tidak mematok pekerjaan tertentu. Yang terpenting, lelaki tersebut bisa mencintai anak-anaknya.
"Yang penting bisa sayang sama anakku," ujar Kimberly Ryder.
Baca juga: Innalillahi, Stafsus Komdigi Aida Rezalin Meninggal Dunia di Usia 34 Tahun, Meutya Hafid Berduka
(*)