Klaten Bersinar

Bupati Klaten Hamenang Kunjungi Siswa yang Keracunan, Sebagian Dirawat di RSUD Bagas Waras

Tribun Solo / Ibnu Tamtomo
JENGUK SISWA. Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menjenguk siswa yang masih di rawat di RSUD Bagas Waras, usai insien keracunan, Kamis (9/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo mengunjungi para siswa SMPN 1 Wedi diduga alami keracunan yang sebagian kini masih dirawat di RSUD Bagas Waras hari ini, Kamis (9/10/2025). 

Dalam kunjungan ini, ia didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten Titin Windiyarsih, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten Anggit Budianto, serta jajaran lainnya. 

Baca juga: Bupati Hamenang Sidak SPPG Diduga Sebabkan Keracunan Siswa di Wedi Klaten: Sterilisasi Belum Layak

Ia menemui langsung, para siswa yang masih terlihat lemas diatas ranjang rawat inap. 

Bupati juga berdialog, dengan wali murid yang tengah berjaga di ruangan inap tersebut. 

Rumah sakit ini menjadi lokasi rujukan, yang sebelumnya para siswa sebagian dibawa ke Puskesmas Wedi. 

"Sampai hari ini yang masuk di RSUD Bagas Waras ada 22 (siswa), sudah pulang 4. Tapi informasi terakhir baru saja ini, ada masuk lagi 3," ujar Bupati Hamenang. 

Kondisi ini, dikatakan akan terus dilakukan pengecekan lebih lanjut. 

"Ya kita cek seperti apa nanti ya (hasilnya), semoga kemudian tidak terlalu parah. Agar kemudian bisa segera sembuh," ucapnya. 

Jenguk siswa keracunan di klaten
JENGUK SISWA. Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menjenguk siswa yang masih di rawat di RSUD Bagas Waras, usai insien keracunan, Kamis (9/10/2025).

Baca juga: Sambung Rasa Desa Malangjiwan Klaten, Bupati Hamenang Respon Keluhan Warga Soal Truk Galian C

Kegiatan Belajar Sekolah Tetap Berjalan. 

Bupati Hamenang juga menjelaskan, bila kegiatan belajar mengajar di SMPN 1 Wedi tetap berjalan normal. 

"Kalau hari ini seperti biasa (masuk normal), kecuali yang sakit. Kalau yang sakit otomatis (tidak masuk), karena masih di rumah sakit dan di rumah tidak mengikuti (kegiatan sekolah)," paparnya. 

"Tapi kalau keseluruhan sekolahan, tetap kegiatan belajar mengajar tetap di sekolah," tambahnya. 

(*/adv)