Klaten Bersinar

Antisipasi Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi, BPBD Klaten Kirim Logistik & Imbau Waspadai KRB III

Istimewa/BPPTKG.
KONDISI TERKINI MERAPI - Pantauan aktivitas Gunung Merapi oleh BPPTKG beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Badan penanganan bencana daerah (BPBD) Klaten mengirimkan bantuan logistik dan mengimbau agar waspadai kawasan rawan bencana (KRB) III di lereng Gunung Merapi wilayah Kabupaten Klaten. 

Hal ini, dipaparkan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klaten, Syahruna. 

"Memang kita masih siaga tapi sesiaganya masih siaga naik nggih, sehingga tadi malam pada mantau di sana," ujarnya pada Senin (3/11/2025). 

Baca juga: Seru! BPS Klaten Ajak Warga Melek Statistik lewat Sosialisasi di CFD

Selain mengecek, pihaknya juga mengirim logistik bantuan. 

"(kami lakukan) dropping masker, dropping kaitannya dengan bantuan logistik untuk melakukan ronda di sana," jelasnya. 

Terdapat 3 Desa yang berada di lereng Merapi wilayah Kabupaten Klaten, yakni Desa Balerante, Desa Sidorejo, dan Desa Tegalmulyo. Seluruhnya berada di Kecamatan Kemalang. 

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klaten, Syahruna, beri imbuan
IMBAUAN BPBD KLATEN - Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klaten, Syahruna.  Badan penanganan bencana daerah (BPBD) Klaten mengirimkan bantuan logistik dan menghimbau agar waspadai kawasan rawan bencana (KRB) III di lereng Gunung Merapi wilayah Kabupaten Klaten. 

Pengiriman masker dilakukan, guna mengantisipasi bilamana terjadi erupsi ke wilayah Klaten. 

"Kita harus mengantisipasi karena dengan peningkatan erupsinya ini, kami tadi malam ngasih masker juga. Barangkali nanti ada letusan yang tinggi ya, tetapi nanti masyarakat untuk pelindungnya sudah ada semua," ucapnya. 

Baca juga: Klaten Kreatif Festival Diharapkan Bupati Hamenang Jadi Ajang Kembangkan Industri Kreatif

Waspada KRB III

Syahruna juga menegaskan, perlunya kewaspadaan saat berada di sekitar kawasan rawan bencana (KRB) III atau berada di radius 3 Km dari puncak Gunung Merapi. 

"Kami dengan Pak Jainu (Balerante) sudah telepon, untuk Pos 4 (wisata tracking) dihentikan dulu," ujarnya. 

Hal ini dilakukan, sesuai dengan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). 

Kepala Urusan Perencanaan Desa Balerante, Jainu Rekso Giri mengatakan bila Obyek Wisata Balerante tidak tutup untuk saat ini. 

"Belum ditutup, karena rekomendasi dari BPPTKG kan juga yang penting tidak ada aktivitas di radius 3 km," paparnya. 

Untuk wisata tracking sendiri, pihaknya masih membuka hingga Pos 4. Namun demikian wisatawan diimbau hanya sampai Pos 3 sebagai antisipasi.

"Ya dengan kondisi Merapi seperti ini, kemudian apalagi dari pagi sampai siang ini (puncak) Merapi tidak terlihat. Jadi kalau terjadi apa-apa dengan merapi kan enggak tahu," pungkasnya. (*/adv)