Klaten Bersinar

Program Sambung Rasa Berlanjut di 2026, Bupati Klaten Hamenang: Infrastruktur Jadi Usulan Utama

TRIBUNSOLO.COM/Ibnu DT
Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menghadiri penutupan program serap aspirasi di Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Rabu (12/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten memastikan program Sambung Rasa akan terus berlanjut pada tahun 2026. 

Hal itu disampaikan Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo usai menghadiri penutupan program serap aspirasi di Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Rabu (12/11/2025).

Program yang telah berjalan di 26 desa dari 26 kecamatan se-Kabupaten Klaten itu mendapat sambutan antusias warga di setiap lokasi.

“Responnya luar biasa di setiap desa. Kami bersyukur, Insyaallah program ini akan kita lanjutkan tahun 2026,” kata Hamenang.

Menurutnya, aspirasi masyarakat paling banyak masih terkait perbaikan infrastruktur.

Baca juga: Desa Pandes Klaten Jadi Penutup Program Sambung Rasa 2025! Bupati Hamenang Puji Antusias Warga

"Infrastruktur masih menjadi usulan paling utama. Jadi ke depan akan kami genjot, karena hampir di setiap wilayah masyarakat menyampaikannya,” ujarnya.

Selain infrastruktur, Hamenang menyebut muncul berbagai potensi unggulan seperti pertanian, UMKM, dan desa wisata. 

Salah satunya Desa Pandes, yang dinilainya berhasil mandiri dan inovatif meski tidak memiliki sektor pariwisata utama.

“Desa Pandes ini luar biasa sekali. BUMDes-nya jalan, Karangtaruna jalan, PKK-nya jalan, banyak yang luar biasa,” ucapnya.

Ia menilai Desa Pandes bisa menjadi model inspirasi bagi desa lain di Klaten untuk mengembangkan potensi lokal sesuai sumber daya masing-masing.

“Kalau enggak punya pariwisata juga tetap bisa berkembang. SDM-nya bagus, dan ini bisa jadi contoh agar desa lain belajar, amati, tiru, modifikasi,” tutur Bupati.

Hamenang menegaskan pola Sambung Rasa ke depan akan tetap sama karena terbukti efektif.

Baca juga: Bupati Hamenang Serahkan Bantuan Rp 15 Juta untuk Ratusan Warga Klaten, Rehab Rumah Tidak Layak Huni

“Kita tetap akan terjun ke desa-desa, menampilkan potensi UMKM, menyerahkan bantuan, sekaligus menghadirkan pelayanan dari Pemkab di wilayah. Kalau memungkinkan, volumenya akan kita tambahi,” katanya.

Dalam kegiatan penutupan di Desa Pandes, Pemkab Klaten juga menyerahkan berbagai bantuan sosial dari Baznas, PDAM, BPR Bank Klaten, DISSOSP3APPKB, hingga BPJS Ketenagakerjaan dengan total nilai puluhan juta rupiah.

Suasana semakin semarak dengan doorprize dan undian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi warga yang taat pajak. Ratusan warga yang hadir tampak antusias mengikuti acara hingga selesai.

(*)