Fakta Menarik Tentang Solo
PT KAI Bakal Luncurkan Kereta Khusus Petani dan Pedagang, Apakah Bakal Diberlakukan di Solo?
Rencana ini masih menunggu kepastian, karena program yang sempat diwacanakan sejak awal Agustus itu belum terealisasi hingga kini.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana akan meluncurkan kereta khusus untuk petani dan pedagang.
Namun rencana ini masih menunggu kepastian, karena program yang sempat diwacanakan sejak awal Agustus itu belum terealisasi hingga kini.
Direktur Utama KAI yang menggagas ide ini, Didiek Hartantyo, sudah digantikan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Posisi tersebut kini dijabat oleh Bobby Rasyidin, mantan Direktur Utama PT Len Industri.
Meski demikian, pihak KAI memastikan program tetap berjalan.
Namun belum diketahui pula mengenai rute-nya.
Baca juga: INFO EVEN DI SOLO : AFF U-16 Wanita Bakal Digelar di Solo pada 20-29 Agustus 2025, Diikuti 9 Negara
"Saat ini masih uji coba. Nanti akan diinfokan (untuk peluncurannya),” kata Vice President (VP) Public Relations KAI Anne Purba, Kamis (14/8/2025) dikutip dari Kompas.id.
Ide kereta khusus petani dan pedagang ini pertama kali diungkapkan Didiek Hartantyo ketika masih menjabat sebagai Direktur Utama KAI di Jakarta.
Ia menilai banyak petani dan pedagang yang setiap hari menggunakan KRL dari Rangkasbitung (Kabupaten Lebak) menuju Pasar Tanah Abang (Jakarta).
Dalam perjalanan itu, para petani dan pedagang kerap berdesakan dengan penumpang lain.
Karena itu, Didiek menilai perlunya kereta khusus.
”Kami melihat adanya permintaan, khususnya daerah-daerah, seperti Rangkasbitung ke Tanah Abang. Itu kalau pagi, orang-orang bawa barang dagangan dan hasil bumi naik KRL. Kan, kurang nyaman, karena KRL didesain untuk pekerja,” ujar Didiek Hartantyo, Kamis (7/8/2025).
KAI kini tengah menyesuaikan jadwal keberangkatan, salah satunya dengan memberangkatkan KRL pukul 04.00 dari Stasiun Rangkasbitung dan tiba di Stasiun Tanah Abang sekitar pukul 06.00.
Baca juga: KA Batara Kresna vs Agya di Wonogiri, Perjalanan QS ke Solo Temani Ibu Beli Kerudung Berakhir Maut
Inspirasi program ini datang dari Tiongkok yang sudah lama mengoperasikan kereta khusus bagi petani dan pedagang dengan tarif murah, bahkan tak lebih dari 1 dollar dan tidak pernah naik.
Dengan kereta itu, para pengguna bisa lebih leluasa membawa hasil bumi atau barang dagangannya.
Di Indonesia, KAI berencana mengoperasikan empat kereta dalam satu rangkaian (train set) untuk program ini.
(*)
Asal-usul Nama Gladak jadi Istilah Pusat Kota Solo, Berkaitan dengan Tradisi Menyeret Hewan Buruan |
![]() |
---|
Sejarah Langgar Merdeka Laweyan Solo: dari Rumah Bekas Penjual Candu Menjadi Pusat Syiar Islam |
![]() |
---|
Sejarah Stasiun Balapan Solo Salah Satu Ikon Kota Bengawan, Diresmikan 155 Tahun Lalu |
![]() |
---|
Asal-usul Nama Kelurahan Joyosuran di Solo, Dipercaya Dulu Adalah Markas Pasukan Joyosuro |
![]() |
---|
Asal Usul Desa Trangsan di Sukoharjo Jadi Pusat Sentra Rotan Sejak 1927, Disebut Desa Wisata Rotan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.