SiMakmur
Pemkab Sukoharjo Bakal Bangun SD Unggulan di Kecamatan Grogol dan Weru, untuk Dorong Pendidikan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sukoharjo tengah menyiapkan dua sekolah unggulan yang akan mulai beroperasi pada tahun 2026 mendatang.
Dua sekolah tersebut berlokasi di Kecamatan Grogol dan Kecamatan Weru.
Program ini menjadi langkah awal Disdikbud dalam meningkatkan mutu pendidikan daerah dengan menggabungkan kurikulum nasional dan nilai-nilai religius.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Sukoharjo, Havid Danang PW, menjelaskan, penunjukan dua wilayah tersebut dilakukan dengan pertimbangan kondisi demografis yang berbeda.
Baca juga: Sekolah Rakyat Permanen Bakal Dibangun di Lahan Seluas 5,1 Hektare di Sukoharjo, Wamensos Cek Lokasi
Kecamatan Grogol dipilih karena memiliki kepadatan penduduk tinggi dan tingkat persaingan sekolah yang ketat.
Sementara Kecamatan Weru dipilih karena jumlah penduduknya relatif sedikit, namun juga menghadapi tantangan serupa dalam menarik peserta didik baru.
“Sekolah negeri karena regulasi memiliki keterbatasan dibandingkan sekolah berbasis agama. Karena itu, kami siapkan sekolah unggulan untuk memperkuat daya saing pendidikan negeri. Tahun 2025 ini kami fokus pada persiapan fisik dan tenaga pendidik, sedangkan pelaksanaan dimulai pada tahun 2026,” ujar Havid Danang, Senin (27/10/2025).
Ia menambahkan, sekolah unggulan akan menanggung seluruh biaya pendidikan siswa, termasuk kebutuhan belajar.
Pembelajaran akan bersifat gratis dengan fasilitas lengkap. Kurikulum yang diterapkan mengacu pada standar nasional, namun ditambah dengan penguatan nilai-nilai religius.
“Selain menyiapkan sarana dan prasarana, kami juga menyiapkan kepala sekolah, guru kompeten, tenaga pendidik muatan lokal, pegawai tata usaha, serta penjaga sekolah,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, Danur Sri Wardhana, menegaskan agar Disdikbud memiliki konsep dan rencana yang matang sebelum program dijalankan.
Baca juga: Sekolah Rakyat Permanen di Sukoharjo Ditargetkan Beroperasi Juli 2026, Siswa Rintisan Dipindahkan
Ia meminta agar sekolah unggulan memiliki sistem yang jelas dan berbeda dari sekolah pada umumnya.
“Konsepnya harus detail. Jangan sampai nanti bermasalah di tengah jalan karena sistem pendidikannya belum siap. Sekolah unggulan ini diharapkan menjadi motor kemajuan pendidikan Sukoharjo,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, Agus Sumantri, yang menyoroti pentingnya sosialisasi kepada masyarakat serta kesiapan anggaran.
Menurutnya, persiapan pembangunan fisik, kelengkapan sarana belajar, dan tenaga pendidik membutuhkan dukungan dana yang besar.
“Persiapan harus matang, termasuk sosialisasi ke masyarakat. Sekolah unggulan ini tidak bisa dijalankan secara mendadak karena membutuhkan tenaga pendidik yang kompeten dan fasilitas lengkap,” jelas Agus.
Program sekolah unggulan yang akan diterapkan Disdikbud Sukoharjo pada tahun 2026 ini diharapkan mampu menjadi model pendidikan berkualitas dan berkarakter religius, sekaligus memperkuat daya saing sekolah negeri di tengah ketatnya persaingan dengan sekolah swasta dan berbasis agama.
(*)
