Tradisi Jembulan di Dusun Gabus Wetan Sragen : Digelar Turun Temurun, Wujud Syukur Atas Hasil Panen
Warga membuat 2 jembul, yang didirikan di tengah, dengan dikelilingi pagar yang terbuat dari daun kelapa dan pohon pisang.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Rifatun Nadhiroh
Sesepuh Dusun Gabus Wetan, Supadi mengatakan tradisi jembulan sudah ada semenjak ia masih kecil.
"Saya merupakan pendatang dari dukuh lain, awal tahun 1975 saya datang kesini, tradisi ini sudah ada," ujar Supadi.
"Semenjak saya masih kecil, sudah ada jembulan, dulu saya waktu kecil mendengar kabar, kalau di Dukuh Gabus Wetan habis panen jembulan, digelar tiap tahun sampai sekarang, digelarnya hari Jumat Legi pasca panen," tambahnya.
Selain itu, tradisi ini digelar untuk semakin mempererat kerukunan warga.
Tradisi Jembulan dipusatkan di Punden Pandeyan, yang sekaligus menghormati Eyang Pandeyan, yang dianggap warga sebagai tokoh tertua.
Supadi tidak mengetahui secara pasti siapa sosok Eyan Pandeyan ini.
"Eyang Pandeyan dalam sejarahnya itu sebagai tokoh tertua, beliau kemudian mengadakan pepunden, kalau bahasa sekarang seperti musyawarah, tempat untuk bertemu itu kemudian disebut Punden Pandeyan," jelas Supadi.
Baca juga: Rekomendasi Wisata di Boyolali, Brown Canyon di Desa Kragilan : Grand Canyon-nya Jawa Tengah
"Di sebelah barat ada Punden Sentana, yakni tempat untuk orang mengabdi, selain itu juga ada Punden Jegong yang awalnya merupakan tempat pemakaman bayi, kemudian dijadikan pemakaman umum, namun sekarang sudah tidak dipakai lagi," tambahnya.
Ia menambahkan punden itu disebut sebagai punden pandeyan, konon menjadi tempat produksi alat-alat pertanian.
"Berdasarkan sejarah, kalau tidak keliru menjadi tempat orang membuat pande besi, seperti sabit, pacul, makanya disini dinamakan Punden Pandeyan," ungkap Supadi lagi.
"Jadi bukan tempat untuk membuat keris, hanya alat pertanian," pungkasnya.
(*)
| Memasuki Musim Hujan, Warga Solo Raya Tutup Lubang di Rumah yang Bisa Jadi Akses Keluar Masuk Ular! |
|
|---|
| Pengakuan Sopir Pikap Tabrak Lari di Sragen: Sempat Turun, Lalu Matikan HP |
|
|---|
| Inilah Tampang Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan 1 Keluarga di Sragen, Terancam 6 Tahun Penjara |
|
|---|
| Di Sragen Ada Kolam Renang yang Airnya Dipercaya Bisa Sembuhkan Segala Penyakit, Ini Lokasinya |
|
|---|
| Waspada Cuaca Ekstrem! Rumah Dapur Warga Guworejo Sragen Rata dengan Tanah Setelah Diterjang Angin |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.