Kebakaran Pasar Wonogiri Kota
Pembangunan Pasar Darurat Wonogiri Rampung, Pembagian Lokasi Masih Dibahas
Pembangunan pasar darurat Wonogiri sudah rampung. Kini hanya tinggal pembagian lokasi para pedagang.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Ringkasan Berita:
- Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdag & KUKM) Wonogiri memastikan pembangunan pasar darurat bagi pedagang Pasar Kota Wonogiri telah rampung dan siap ditempati.
- Pasar darurat terdiri atas 749 lapak, dengan rincian 189 kios dan 560 los, serta sudah dilengkapi fasilitas listrik.
- Saat ini pemerintah masih memetakan titik penempatan pedagang dan menunggu hasil rembug sebelum pasar darurat resmi digunakan.
Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disdag & KUKM) Wonogiri memastikan pembangunan pasar darurat bagi pedagang Pasar Kota Wonogiri telah selesai.
Kepala Disdag & KUKM Wonogiri, Wahyu Widayati, menyebut saat ini masih dilakukan pemetaan titik lokasi berjualan para pedagang.
“Tinggal ditempati, penempatan. Sudah ada fasilitas listrik,” katanya, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, pasar darurat yang dibangun di sekitar Pasar Kota Wonogiri yang sebelumnya mengalami kebakaran terdiri dari 749 kios dan los, dengan rincian 189 kios dan 560 los.
Pihaknya belum bisa memastikan kapan pasar darurat itu bisa digunakan pedagang.
Saat ini pedagang juga masih berembug soal penempatan lapak di pasar darurat.
“Ini masih rembugan, masih mapping. Kita juga rembugan. Kita akan matur ke Pak Bupati juga terkait hasil itu,” paparnya.
Potensi PAD Hilang Ratusan Juta
Kebakaran yang melanda Pasar Kota Wonogiri tak hanya memaksa ratusan pedagang kehilangan tempat usaha.
Tetapi juga membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri kehilangan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp 900 juta dari sektor retribusi.
Meski angka tersebut cukup besar, Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menegaskan bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan hilangnya potensi pendapatan tersebut.
Fokus utama saat ini adalah penanganan pasca musibah dan pemulihan aktivitas ekonomi warga.
"Ini musibah. Kita lakukan penanganan dan ini dievaluasi agar tak terjadi seperti itu," ujar Setyo Sukarno.
Sebagai langkah cepat, Pemkab mulai membangun pasar darurat untuk menampung para pedagang yang terdampak.
Pengerjaan pasar darurat telah dimulai sejak Jumat (10/10/2025), dan ditargetkan rampung pada 20 Oktober 2025.
"Proses pengerjaan mulai dilakukan sejak kemarin Jumat (10/10/2025)," kata Setyo Sukarno.
Pasar darurat ini akan menampung sekitar 749 pedagang los dan kios.
Pendataan masih terus diperbarui untuk memastikan seluruh pedagang yang terdampak mendapatkan tempat.
Sementara pedagang oprokan akan diarahkan menempati ruang-ruang kosong di sekitar lokasi pasar yang tidak terdampak, mulai dari area stasiun hingga Terminal Angkuta.
Seyto Sukarno menegaskan, Pemkab Wonogiri tidak akan menarik retribusi dari para pedagang yang menempati pasar darurat.
"Saat nanti di pasar darurat, tidak ada penarikan retribusi. Gratis retribusi," tegas Setyo Sukarno.
Langkah ini diambil sebagai bentuk empati dan dukungan terhadap pemulihan ekonomi warga, meski konsekuensinya adalah hilangnya potensi PAD yang selama ini diperoleh dari retribusi Pasar Kota Wonogiri.
Baca juga: Beri Rp 1 M untuk Sarana Darurat Pasar Wonogiri, Pemprov Jateng Singgung Soal Langganan Kebakaran
Seperti diketahui, kebakaran hebat melanda ratusan kios di Pasar Kota Wonogiri pada Senin (6/10/2025), menyebabkan seluruh aktivitas perdagangan lumpuh total.
Api pertama kali terlihat sekitar pukul 03.00 WIB di lantai dua sisi barat pasar, diduga berasal dari korsleting listrik.
Fasilitas pasar pun tidak dapat digunakan.
Setyo Sukarno, menyampaikan bahwa kondisi pasar saat ini benar-benar tidak memungkinkan untuk beroperasi.
Diperkirakan lebih dari 300 unit kios dan los terdampak, termasuk yang menjual pakaian, perlengkapan dapur, minyak goreng, dan makanan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Menindaklanjuti kejadian itu, Pemerintah Kabupaten Wonogiri menetapkan status kedaruratan dan telah membangun pasar darurat untuk menampung para pedagang.
Pasar Kota Wonogiri terletak di pusat Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, tepatnya di Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri.
Lokasinya berada di jalur utama kota, dekat dengan alun-alun dan kantor pemerintahan daerah, sehingga menjadi pusat aktivitas ekonomi dan perdagangan masyarakat Wonogiri.
Pasar ini dikenal sebagai pasar tradisional terbesar di wilayah tersebut, dengan dua lantai yang menampung ratusan kios dan los pedagang berbagai komoditas—mulai dari sembako, pakaian, hingga perlengkapan rumah tangga.
Karena letaknya yang strategis, Pasar Kota Wonogiri juga menjadi titik transit penting bagi warga dari kecamatan sekitar seperti Selogiri, Ngadirojo, dan Wuryantoro.
(*)
| Pembangunan Pasar Darurat Wonogiri Molor dari Target, Pedagang Belum Bisa Tempati Penuh |
|
|---|
| Revitalisasi Pasar Kota Wonogiri Usai Kebakaran Masih Abu-abu, Optimalkan Pemanfaatan Pasar Darurat |
|
|---|
| Kebakaran Pasar Kota Wonogiri: Pembangunan Pasar Darurat Dikejar Deadline 7 November |
|
|---|
| Status Darurat Pasca Kebakaran Pasar Kota Wonogiri Diperpanjang, Awalnya Cuma 14 Hari |
|
|---|
| 646 Pedagang Pasar Kota Wonogiri Terdampak Kebakaran, Dapat Bantuan Rp1 Juta dan Paket Sembako |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Pasar-darurat-wonogiri-rampung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.