Sekolah Rakyat Sragen
Cerita 2 Remaja Siswa SRT Sragen, Bangkit dari Putus Sekolah, Kini Ingin Jadi Notaris dan Pramugari
Sebanyak 50 siswa di Kabupaten Sragen kini mulai menjalani kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 78 Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Putradi Pamungkas
Ringkasan Berita:
- Sebanyak 50 siswa putus sekolah di Sragen kembali belajar di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 78
- Ipan Sobirin (16) sempat berhenti sekolah karena biaya dan kini kembali mengejar cita-cita menjadi notaris
- Ega Delviana (15) pernah bekerja di konveksi setelah keluar dari pondok, kini ingin meraih ijazah dan bercita-cita jadi pramugari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sebanyak 50 siswa di Kabupaten Sragen kini mulai menjalani kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 78 Sragen.
Sebagian besar dari mereka sebelumnya sempat putus sekolah, namun kini kembali menata harapan untuk meraih cita-cita.
Salah satu siswa, Ipan Sobirin (16), warga Kecamatan Sidoharjo, mengaku kembali berani bermimpi menjadi seorang notaris setelah bergabung di SRT 78.
Ipan sempat berhenti sekolah karena keterbatasan ekonomi.
Ia hanya sempat bersekolah selama empat bulan di MAN 2 Sragen sebelum akhirnya terpaksa berhenti.
"Dulu saya sekolah di MAN 2 Sragen, sekolah selama empat bulan, terus putus sekolah tiga minggu, karena tidak ada alat transportasi ke sekolah sama tidak sanggup membayar SPP," kata Ipan kepada TribunSolo.com, Senin (10/11/2025).
Saat ini, Ipan tinggal bersama ayahnya di Sragen.
Ayahnya sudah tidak bisa bekerja, sementara ibunya berada di Bali. Selama tidak bersekolah, Ipan merasa kesepian dan kehilangan semangat.
"Rasanya ya gimana ya, nggak bisa bertemu dengan teman-teman, di rumah terus, bosan," ujarnya.
Kini, Ipan merasa senang bisa kembali bersekolah dan memiliki banyak teman baru.
"Senang banget (sekolah lagi) soalnya punya banyak teman baru, cita-cita kalau bisa jadi Notaris," tambahnya.
Meski baru pertama kali tinggal di asrama, Ipan mengaku siap menjalani kehidupan boarding school.
"Kalau boarding school ya merasa rindu juga dengan orang tua soalnya rumahnya jauh-jauh, senang banget bisa sekolah lagi karena punya harapan untuk meraih cita-cita," kata Ipan.
Baca juga: Haru Biru Hari Perdana MPLS Sekolah Rakyat Sragen, Air Mata Orang Tua Lepas Anak Kejar Cita-cita
Sekolah Lagi
Kisah serupa juga dialami Ega Delviana (15), warga Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
Sekolah Rakyat Sragen
Sekolah Rakyat Terintegrasi
SRT 78 Sragen
Sekolah Rakyat
Sragen
BKPSDM Sragen
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
MPLS
| Haru Biru Hari Perdana MPLS Sekolah Rakyat Sragen, Air Mata Orang Tua Lepas Anak Kejar Cita-cita |
|
|---|
| Tangis Hartini di Sragen, Lihat Anak yang Sempat Putus Sekolah Mau Melanjutkan Pendidikan |
|
|---|
| Terungkap, dari Total 50 Siswa, 45 Siswa Sekolah Rakyat di Sragen Merupakan Anak Putus Sekolah |
|
|---|
| Gedung Sekolah Rakyat Sragen Sudah Rampung Direnovasi, Ada 50 Siswa yang Bakal Ikuti MPLS Senin Esok |
|
|---|
| Pendaftaran Dibuka Lagi, Baru Ada 15 Calon Siswa Sekolah Rakyat Rintisan di Sragen Mendaftar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/aru-biru-menyelimuti-hari-pertama-pelaksanaan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.