Sekolah Rakyat Sragen

Cerita 2 Remaja Siswa SRT Sragen, Bangkit dari Putus Sekolah, Kini Ingin Jadi Notaris dan Pramugari

Sebanyak 50 siswa di Kabupaten Sragen kini mulai menjalani kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 78 Sragen.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
PENUH HARU - Haru biru menyelimuti hari pertama pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 78 Sragen, Senin (10/11/2025). Dengan dimulainya MPLS, berarti para siswa juga sudah mulai mengikuti proses belajar mengajar, termasuk tinggal di asrama. 

Ia sempat bersekolah di pondok pesantren, namun memutuskan keluar karena merasa tidak betah.

Setelah keluar, Ega sempat bekerja di konveksi bersama temannya selama lima bulan.

Namun saat pabrik mulai sepi, ia memutuskan untuk kembali bersekolah.

"Terus pabriknya sudah sepi, jadi mau sekolah lagi, mau cari ijazah untuk masa depan, sejak 2024 tidak sekolah," kata Ega.

Siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 78 Sragen, Ega Delviana
SEKOLAH LAGI - Siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 78 Sragen, Ega Delviana saat ditemui TribunSolo.com, Senin (10/11/2025). Sebanyak 50 siswa di Kabupaten Sragen kini mulai menjalani kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 78 Sragen.

Kini, Ega bertekad mengejar cita-citanya menjadi pramugari.

"Di Sekolah Rakyat mau cari ijazah, masa depannya masih panjang, pingin mengejar cita-cita jadi pramugari," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved