Pelayanan Puskesmas Sangkrah Solo
Buntut Ulasan Bintang 1 di Google, Petugas Puskesmas Sangkrah Solo Terancam Potong Gaji
Petugas Puskesmas Sangkrah terancam potong gaji. Ini bila review buruk di google terbukti.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ulasan bintang 1 di google berdampak pada petugas di Puskesmas Sangkrah, mereka terancam potong gaji.
Ancaman ini datang langsung dari Wali Kota Solo Respati Ardi.
Respati melakukan inspeksi mendadak ke Puskesmas Sangkrah, Kamis (4/9/2025).
Ini lantaran banyak ulasan bintang 1 di google yang mengeluhkan layanan di puskesmas tersebut.
Ia pun menegaskan jika terbukti benar, maka ia akan memberikan sanksi pada petugas yang tidak ramah pada pasien.
Pihaknya akan melakukan penilaian kinerja kepada petugas yang dinilai bersikap tidak ramah.
Petugas tersebut pun terancam sanksi teguran hingga pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
“Pasti (diberi teguran). Kita lihat ini kerja bersama. Sebagai pimpinan puskesmas mengawasi di bawahnya. Kepala puskesmas sudah baik tapi di bawahnya belum baik ya sama aja. Nanti akan kita review kinerja atau TPP sanksi dari kepuasan masyarakat,” ungkapnya.
Saat melakukan inspeksi mendadak, ia didampingi Kepala Puskesmas Sangkrah, drg. Nurul Hidayat.
Respati menekankan agar menertibkan petugasnya yang tak sesuai Standard Operational Procedur (SOP).
“Ini tadi aku udah bilang yang depan biar dikasih SOP yang benar,” jelasnya.
Menurutnya, wajar jika pasien agak emosional saat pelayanan dirasa kurang memadai.
Baca juga: Deretan Keluhan Layanan Puskesmas Sangkrah Solo di Google : Judes, Terlalu Tinggi Diberi Bintang 1
Semestinya, petugas tetap mengedepankan keramahan dalam melayani pasien.
“Di depan pelayanannya yang namanya orang sakit emosi,” terangnya.
Sedangkan terkait dengan padatnya pelayanan di puskesmas, pihaknya akan memetakan kembali berapa banyak kebutuhan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
Jika perlu maka akan ada penambahan tenaga kesehatan.
“Ini perlu pendataan ulang puskesmas di Kota Solo, pelayanan dasar disampaikan tenaganya kurang berarti perlu diklaster mana puskesmas dengan intensitas yang paling tinggi. Sudah saya sampaikan untuk segera masalah teknis nomor antrian yang kelewat dan lain-lain segera kita tindaklanjuti dengan dinas kesehatan puskesmas dengan intensitas paling tinggi mendapat pelayanan yang prima,” jelasnya.
Sementara itu, drg. Nurul mengungapkan pihaknya selalu memberi perhatian pada ulasan google.
Jika ada yang merasa kurang puas, hal ini akan menjadi bahan evaluasi.
Tak hanya dari google, drg. Nurul mengatakan, dia juga memperhatikan kritikan dari ulas, kotak saran.
Mereka setiap bulan melihat kekurangannya.
"Dari evaluasi itu kita susun rencana tindak lanjutnya apa untuk terus melakukan upaya perbaikan yang berkesinambungan. Termasuk yang terjadi hari ini itu menjadi salah satu masukan dari kami untuk kita jadikan bahan evaluasi. Masukan kemarin masuk kita sudah koordinasi di internal. Kita analisa penyebabnya apa. Kemudian kita susun rencana tindak lanjutnya untuk jadi dasar memperbaiki pelayanan kami di puskesmas. Intinya permasalahan yang banyak terjadi keluhan pasien yang tidak dilayani cepat,” terangnya.
Meski begitu, menurutnya petugas di bawah kepemimpinannya sudah sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.
“Pada prinsipnya kami di Puskesmas sudah menjalankan pelayanan sesuai dengan SOP yang kita tetapkan,” jelasnya.
Beberapa ulasan kekecewaan di google terlihat.
Salah satunya dari Bunga Pertiwi, menuliskan pengalaman kurang menyenangkan saat mendatangi puskesmas tersebut.
“Ibu-ibu petugas di samping loket galak dan judes banget. Ditanya malas menjawab, bahkan terkesan tidak mau melayani sama sekali. Padahal saya bertanya dengan sopan, tapi dijawab singkat dengan nada tinggi. Saya masih anak muda saja merasa tidak nyaman, apalagi kalau orang tua yang benar-benar butuh bantuan. Sudah sakit malah dibentak, tentu kasihan sekali. Saya lihat di ulasan lain juga banyak yang mengeluh hal sama. Mohon segera ditindaklanjuti,” tulisnya, Kamis (4/9/2025).
Keluhan serupa juga datang dari akun Ahahah Ahjsjskkak yang mengaku sudah dua kali mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Bahkan, ia berencana mengganti fasilitas kesehatan (faskes).
“Pelayanan minus. Petugas di depan sangat tidak ramah dan lambat. Saya bahkan pernah ditolak saat mau periksa, padahal waktu itu belum jam 11 siang dan masih banyak yang antre. Alasannya sudah tutup. Saya kapok, lebih baik ganti faskes saja,” keluhnya.
Tak hanya itu, Kevin Abednego juga menilai pelayanan di Puskesmas Sangkrah jauh dari harapan.
“Bintang satu rasanya masih terlalu tinggi. Pelayanan sangat buruk, petugas tidak ramah, dan kurang informatif. Semoga Dinkes Kota Surakarta bisa lebih memperhatikan puskesmas ini,” tulisnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.